Sentimen
Undefined (0%)
2 Sep 2025 : 16.19
Informasi Tambahan

Kasus: penembakan

Staf KBRI Zetro Meninggal Ditembak di Lima Peru, Polisi Mulai Investigasi

2 Sep 2025 : 16.19 Views 13

Espos.id Espos.id Jenis Media: Dunia

Staf KBRI Zetro Meninggal Ditembak di Lima Peru, Polisi Mulai Investigasi

Esposin, PERU – Seorang staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima, Peru, bernama Zetro Leonardo Purba, 42, meninggal dunia setelah menjadi korban penembakan pada Senin (1/9/2025) malam waktu setempat. Atas peristiwa itu, Kepolisian Nasional Peru menyatakan segera memulai investigasi. 

“Kami segera mengaktifkan rencana “Cerco” (pengepungan) dan memulai investigasi untuk mengidentifikasi dan menangkap para pelaku,” kata Kepolisian Nasional Peru dalam satu pernyataan yang diunggah di akun resmi X yang dipantau dari Jakarta, Selasa (2/9/2025). 

Menurut laporan media setempat Panamericana Television, Penata Kanselerai Muda di KBRI Lima itu meninggal setelah ditembak tiga kali oleh seseorang yang tak dikenal beberapa meter dari tempat tinggalnya di distrik Lince, Lima.

Laporan tersebut mengatakan bahwa penembakan terjadi saat korban sedang bersepeda bersama istrinya.

Korban sempat dievakuasi ke Klinik Javier Prado, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan sedangkan sang istri selamat dari penembakan tersebut dan saat ini masih dalam perlindungan kepolisian setempat.

Menurut informasi dari kepolisian setempat, Zetro tiba lima bulan yang lalu di Peru untuk menjalankan tugasnya, dan sempat bertugas di Konsulat Jenderal RI (KJRI) Melbourne, Australia.

Dalam konteks kepolisian dan militer Peru, “Cerco” dapat merujuk pada “Rencana Pengepungan” (Plan Cerco) untuk menangkap penjahat atau operasi militer tertentu, seperti operasi antiteroris yang disebut Operasi Cerco 99 dan rencana anti terorisme Cerco Noventiuno.

Pada dasarnya, “Cerco” berarti “pengepungan” atau “pengurungan” dan digunakan untuk merujuk pada strategi atau operasi yang bertujuan mengisolasi dan menangkap target.

Sentimen: neutral (0%)