Esposin, SOLO — Sistem penjurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan Bahasa di tingkat Sekolah Menengah Atas atau SMA Kota Solo akan kembali diberlakukan.

Hal ini menyusul terbitnya peraturan baru dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) yang merevisi kebijakan sebelumnya di era Menteri Nadiem Makarim.

Kepala Seksi SMA/SLB Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Jawa Tengah, Edi Purwanto, mengonfirmasi penerapan kembali penjurusan ini akan dimulai bagi siswa yang saat ini duduk di kelas X dan akan naik ke kelas XI pada tahun ajaran baru nanti.

"Pemberlakuannya nanti pas ketika [siswa] yang tahun ini kelas X, mereka naik kelas XI baru ada pembagian IPA, IPS," ujar Edi ketika dihubungi Espos, Selasa (12/8/2025).

Menurutnya, kebijakan ini tidak akan mengubah Kurikulum Merdeka yang saat ini sudah diterapkan di Kota Solo. Namun hanya ada penyesuaian teknis. "Yang enggak merubah kurikulum, sama seperti kurikulum dulu. Kurikulum merdeka dengan penekanan pada deep learning," jelasnya. 

Ia menambahkan esensi dari kurikulum baru ini akan serupa dengan sistem penjurusan sebelumnya, meskipun mungkin akan ada sedikit perbedaan. Langkah mengembalikan peminatan ini, menurut Edi, dirancang untuk memudahkan siswa dalam proses pendaftaran ke jenjang perguruan tinggi. 

"Iya, itu kan peminatannya nanti anak-anak itu akan diminta [memilih] untuk peminatan di kelas XI-nya," jelasnya. Seiring dengan kembalinya penjurusan, pemerintah juga akan melaksanakan Tes Kemampuan Akademik (TKA).

Edi mengatakan siap melaksanakan TKA sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2025 tentang Tes Kemampuan Akademik. "Ya mestinya karena sudah ada peraturan dari menteri atau Permen. Jadi itu ya kami tetap melaksanakan,” tegasnya.

Pelaksanaan TKA untuk jenjang SMA di Solo sesuai jadwal nasional, yakni pada November 2025. "Sama kalau itu nasional. [Pelaksanaannya] November," kata Edi.

Meskipun tanggal pastinya belum diumumkan, ia memastikan sekolah-sekolah di Solo sudah siap, termasuk dalam hal sarana prasarana dan kesiapan materi untuk siswa. "Sekolah tetap kami kawal, kami siapkan agar anak-anak juga tetap bisa melaksanakan TKA dengan baik," ujarnya.

Mengenai teknis pelaksanaan TKA, Edi mengaku belum bisa memberikan perincian informasi karena masih menunggu petunjuk teknis (juknis) dari dinas induk. 

"Saya belum bisa memastikan secara pasti ya karena ini memang masih [berupa] Permendikbud-nya itu. Jadi kami belum menerjemahkan secara pelaksanaan teknis. Nanti kita tetap mengacu pada dinas induk," katanya.