Sentimen
Undefined (0%)
8 Agu 2025 : 17.17
Informasi Tambahan

BUMN: Baznas

Hewan: Ayam

Kab/Kota: Madura, Sragen

Tokoh Terkait

Viral Siswa SLB di Sragen Bantu Ibunya Dorong Gerobak  Es Teh, Ini kisahnya

8 Agu 2025 : 17.17 Views 5

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Viral Siswa SLB di Sragen Bantu Ibunya Dorong Gerobak  Es Teh, Ini kisahnya

Esposin, SRAGEN--Kisah seorang bocah berseragam sekolah dasar (SD)  yang mendorong gerobak jualan es teh viral di media sosial Sragen. Video berdurasi 0,20 menit itu diabadikan netizen dan diunggah di Instagram milik akun @aboutsragen pada Kamis (7/8/2025).

Dalam waktu 24 jam, video itu mendapat  3.408 like dari netizen dan dibagikan 103 kai per Jumat (8/9/2025) pukul 16.00 WIB.

Anak Sekolah Luar Biasa (SLB) itu diketahui bernama Habib Al Manshur, 13, yang tinggal bersama ibunya, Suprihatin, 46, di Kampung Sragen Manggis, RT 014/RW 005, Kelurahan Sragen Wetan, Sragen. Dari cerita Suprihatin saat ditemui Espos.id, Jumat (8/8/2025), Habib memiliki nama panggilan lain, yaitu Arif. Bocah itu kini duduk di Kelas V SLB Sragen.

Sebelum berangkat sekolah, Habib rutin membantu ibunya mendorong gerobak, tempat jualan es teh jumbo dari lokasi kontrakan bibinya ke pinggir Jalan Setia Budi, tepatnya di sebelah barat SDN 4 Sragen. Jarak rumah kontrakan bibinya hingga ke lokasi berjualan itu sekitar 100 meter.

“Sebenarnya Habib tidak memiliki kelainan apa-apa, hanya daya tangkapnya kurang. Seharusnya ia duduk di Kelas VI tetapi sekarang baru belajar di Kelas V. Kemampuan akademik memang kurang tetapi kalau soal pekerjaan paham. Termasuk mendorong gerobak setiap pagi itu rutin dilakukannya sejak bapaknya meninggal pada 2022 lalu,” jelas Suprihatin.

Awalnya Suprihatin jualan di rumah dan suaminya jualan keliling. Namun, sejak suaminya meninggal, Suprihatin mulai berjualan di barat SDN 4 Sragen. Dia dan para pedagang lainnya sering berurusan dengan aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sragen karena memang tidak boleh berjualan di bahu jalan. Seperti pedagang lainnya, kalau diminta pindah tetap pindah tetapi kemudian kembali lagi berjualan. 

“Jadi, Habib itu pagi itu dari rumah naik sepeda angin sampai ke rumah bibinya. Kemudian mendorong gerobak ke lokasi jualan. Lalu saya datang ke lokasi jualan dan kemudian mengantar Habib ke sekolah. Lalu siangnya jemput ke sekolah,” ujarnya.

Suprihatin tidak tahu kalau aktivitas anaknya ada yang mengunggah di media sosial dan viral. Dia merasa terharu dengan kebisaan Habib yang membantu ibunya. Dia berharap Habib menjadi anak yang soleh. Selama ini, Habib yang menjadi penyemangat bagi Suprihatin untuk bekerja mencari nafkah dengan jualan es teh jumbo dan minuman lainnya. Suprihatin membuka lapak es teh jumbo itu sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 16.30 WIB.

“Kalau sepi ya dapat Rp50.000-Rp100.000 per hari kotor. Kalau ramai bisa sampai Rp150.000-Rp200.000 per hari. Selama jualan kadang masih diminta pindah oleh Satpol PP. Dulu sebelum punya gerobak ya harus angkat-angkat barang. Sejak tujuh bulan terakhir mendapat bantuan gerobak dari Baznas Sragen sehingga ketika Satpol PP datang tinggal mendorong ke lokasi lain,” ujarnya.

Sementara Habib sibuk menikmati satai ayam plus lontongnya yang dibeli dari pedagang satai Madura keliling. Ia terlihat menikmati satai itu. Saat ditanya hanya diam dan menjawab dengan anggukan atau gelengan kepala atau jawaban yang sama, “Tidak tahu!”

Habib mengaku sayang dengan ibunya sehingga membantu ibunya berjualan. Saat ditanya tentang cita-citanya, Habib berkeinginan menjadi seorang tentara. Namun, saat ditanya tentang hobinya, Habib hanya bilang tidak tahu.

“Habib memang anaknya pemalu. Ketika ditanya-tanya tidak segera menjawab,” jelasnya.

Sentimen: neutral (0%)