Sentimen
Undefined (0%)
8 Agu 2025 : 15.46
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Wonogiri

Tokoh Terkait

Kurangi Kecanduan Gim, Disdikbud Wonogiri Larang Siswa Bawa HP ke Sekolah

8 Agu 2025 : 15.46 Views 8

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Kurangi Kecanduan Gim, Disdikbud Wonogiri Larang Siswa Bawa HP ke Sekolah

Esposin, WONOGIRI—Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Wonogiri melarang siswa membawa smartphone saat jam sekolah. Hal ini dilakukan untuk membatasi screen time dan meminimalisasi siswa dari kecanduan gim digital yang dapat mengganggu fokus belajar.

Kepala Disdikbud Wonogiri, Sriyanto, mengatakan pihaknya sudah sejak lama membatasi penggunaan gawai bagi siswa di lingkungan sekolah. Para siswa TK-SMP dilarang mengoperasikan smartphone di lingkungan sekolah. Penggunaan smartphone hanya boleh dilakukan ketika ada pelajaran tertentu yang mengharuskan memanfaatkan gawai.

Jika siswa terpaksa membawa handphone, biasanya sekolah menyediakan loker atau tempat khusus untuk menyimpan gawai tersebut. Setelah jam pulang sekolah, gawai baru boleh diambil untuk keperluan komunikasi dengan orang tua atau memesan ojek online.

Pembatasan penggunaan gawai itu berguna untuk membatasi waktu layar siswa. Selain itu, mengurangi potensi siswa kecanduan gim digital. Ini perlu dilakukan supaya siswa tetap bisa fokus belajar dan berinteraksi langsung dengan teman-teman mereka.

Pembatasan pengoperasian handphone ini juga meminimalisasi siswa terpapar konten-konten yang mengandung ujaran kebencian, kekerasan, dan konten dewasa yang belum layak dikonsumsi anak-anak sekolah. Hal ini sejalan dengan larangan dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti yang baru-baru ini melarang gim Roblox dimainkan anak-anak.

“Ini kami sedang pelajari susunan kebijakannya bagaimana soal pelarangan Roblox dimainkan siswa. Maksudnya jangan sampai kami salah dalam menyampaikan ke siswa. Kami tidak mau, alih-alih melarang, nanti malah membuat siswa penasaran dan mencobanya,” kata Sriyanto kepada Espos, Jumat (8/8/2025).

Menurut dia, yang lebih penting dari penggunaan gawai oleh anak-anak sekolah, yakni pendampingan dari orang tua. Para orang tua sebisa mungkin memantau penggunaan gawai oleh anaknya. Jangan sampai anak mengakses gim atau situs yang bukan diperuntukkan untuk anak-anak. Di samping itu, membatasi waktu layar anak juga perlu dengan mendorong mereka bermain bersama anak-anak lainnya tanpa gawai.

“Masalahnya, kadang orang tua itu justru membiarkan begitu saja anak mereka bermain hape tanpa pengawasan. Padahal ini tidak baik karena bisa bikin anak tidak mau bersosialisasi, mudah hilang fokus, dan enggan belajar,” ujar dia.

Kepala SDN 6 Wonogiri, Eko Siswanto, mengungkapkan selain melarang siswa membawa handphone di sekolah, pihaknya juga meminta para orang tua siswa memantau penggunaan gawai di rumah. Menurutnya, pembatasan gawai di sekolah bakal sia-sia jika pada akhirnya siswa secara penuh mengoperasikan gawai di rumah tanpa kontrol dari orang tua.

“Kami biasanya ada evaluasi setiap beberapa bulan sekali dengan orang tua siswa. Kami ajak komunikasi, salah satu hal yang dibahas ya penggunaan gawai oleh siswa di rumah. Kami kerja sama dengan orang tua untuk saling memberikan pengawasan,” ungkap Eko.

Sentimen: neutral (0%)