Esposin, KLATEN – Badan Narkotika Nasional (BNN) kini sedang melakukan pemetaan berbagai produk cairan/liquid rokok elektronik (vape). Pemetaan itu dilakukan bersamaan dengan terbongkarnya sindikat internasional produsen serta pengedar liquid vape yang diduga mengandung narkoba.

 “Vape kan sebenarnya perubahan-perubahan perilaku manusia yang dari tembakau berubah menjadi kimia dan lebih fashionable. Orang kan sekarang kalau lihat orang pakai vape itu kayaknya woi, keren banget. Tapi ingat, inilah potensi berikutnya. Orang bisa menyusupi apa saja di situ karena belinya di tempat lain, alatnya liquid-nya di tempat lain. Kan kita enggak tahu,” kata Kepala BNN, Komjen Pol Marthinus Hukom, saat ditemui wartawan saat menggelar studi banding di Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Kamis (7/8/2025).

Guna mencegahnya, lanjut Marthinus, saat ini BNN memetakan semua produk vape serta liquid. Saat ini, petugas BNN sedang melakukan investigasi. Dia mengungkapkan pemetaan itu sudah dilakukan sejak dua pekan lalu.

“Nah, untuk mencegahnya, kami mencoba untuk mapping semua merek produk vape itu. Semua liquid itu diproduksi di mana? Dan saya sudah perintahkan anak buah saya untuk lakukan investigasi di lapangan. Sudah dua minggu lalu saya sudah perintahkan itu. Nanti akan lihat hasilnya apa dan kami antisipasi vape-vape yang masuk dari luar,” papar Marthinus.

Disinggung tingkat bahaya penyalahgunaan vape untuk mengonsumsi narkoba, Marthinus mengungkapkan tergantung bahan yang dimasukkan di dalamnya.

“Kalau dia isinya ketamine, ya artinya yang penggunanya itu sedang menganestesi dirinya sendiri. Tapi ya semua tergantung kepada kontennya ya,” kata Marthinus.

Diberitakan sebelumnya, Polresta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Polda Metro Jaya, membongkar sindikat internasional produsen dan pengedar cairan/liquid rokok elektronik (vape) yang diduga mengandung narkoba jenis etomidate.

Dalam pengungkapan kasus tersebut, tim penyidik kepolisian menangkap empat orang warga negara asing (WNA) yang diduga sebagai produsen dan pengedar, yakni berinisial MSA dari Malaysia, HCH dari Singapura, serta LX dan FJ dari China.

Dari hasil pemeriksaan, kedua pelaku membawa dua buah koper yang berisi cairan zat berbahaya (etomidate) disamarkan dalam botol sabun dan shampoo serta kotak permen. Untuk 4,8 ganja, 12 butir ekstasi dan empat pilih happy five disamarkan dalam dompet dan sarung perlengkapan mandi.

"Setelah didalami keduanya mengatakan bila barang-barang haram tersebut akan dihantarkan kepada LX. Dimana LX (WNA asal China) itu pun diamankan di sebuah hotel dalam kawasan Bandara Soekarno-Hatta," kata Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Ronald Sipayung di Tangerang, Jumat (18/7/2025), dilansir Antara.

Dia menyampaikan, berdasarkan penemuan tersebut didapatkan informasi jika enam botol cairan obat keras itu akan dijadikan bahan campuran untuk liquid vape mengandung etomidate. Dari enam botol itu menjadi 12 cartridge vape yang diproduksi sendiri secara masif di suatu kompleks perumahan elite di Tangerang.