Sentimen
Undefined (0%)
7 Agu 2025 : 15.05
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Kab/Kota: Boyolali, Dukuh, Magelang

Tokoh Terkait

Pertama di Jateng, Rumah Aspirasi Tunanetra Indonesia Dibangun di Boyolali

7 Agu 2025 : 15.05 Views 8

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Pertama di Jateng, Rumah Aspirasi Tunanetra Indonesia Dibangun di Boyolali

Esposin, BOYOLALI – Rumah Aspirasi Tunanetra Indonesia mulai dibangun di Kabupaten Boyolali dan menjadi yang pertama di Jawa Tengah. Lokasinya ada di Kompleks Masjid Ash-Shirathalmustaqim Dukuh Manggung, Desa Pagerjurang, Kecamatan Musuk.

Peletakan batu pertama pembangunan Rumah Aspirasi Tunanetra Indonesia dilakukan oleh Wakil Bupati (Wabup) Boyolali Dwi Fajar Nirwana, Biro Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jawa Tengah Gunawan Sudharsono, Camat Musuk, beserta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Musuk, Senin (4/8/2025) malam.

Pada kesempatan tersebut, Pencetus dan Pimpinan Rumah Aspirasi Tunanetra Indonesia Setiyono menuturkan tujuan dibangunnya tempat ini adalah untuk menampung aspirasi para tunanetra di wilayah Boyolali pada khususnya dan Jawa Tengah pada umumnya.

Dia menambahkan Rumah Aspirasi Tunanetra Indonesia juga akan dijadikan tempat belajar Al Qur’an. Terlebih, saat ini baru 20 persen tunanetra di Indonesia bisa membaca Al Qur’an.

“Dengan berdirinya Rumah Aspirasi Tunanetra Indonesia ini kami berharap saudara-saudara kami yang ada di wilayah Boyolali, Soloraya, dan Jawa Tengah bisa datang di rumah aspirasi ini untuk bisa belajar Al Qur’an dengan Braile,” urainya.

Rumah Aspirasi Tunanetra Indonesia merupakan rumah pertama yang menampung usulan dari para penyandang tunanetra di seluruh Indonesia. Rumah Aspirasi Tunanetra Indonesia memberikan bantuan sosial seperti sembako serta sosial keagamaan. Rumah Aspirasi Tunanetra Indonesia juga melakukan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan pelatihan komputer agar para tunanetra bisa hidup mandiri.

Ketua Umum Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia Yogi Matsuni sangat bersyukur dengan akan dibangunnya Rumah Aspirasi Tunanetra Indonesia di Boyolali ini. Menurutnya, masyarakat belum banyak tahu informasi tentang tunanetra dan bagaimana cara mendampingi dan berkomunikasi dengan tunanetra.

Ia mengatakan masyarakat sebenarnya peduli dengan para tunanetra, hanya perlu ditingkatkan bagaimana bersama-sama membangun inklusi atau kebersamaan. Pemerintah juga harus mendukung bahwa inklusi bukan tambahan namun inklusi adalah sebuah kebutuhan.

“Tunanetra insyaallah bisa membangun, baik itu perkampungan, kecamatan, kabupaten dan seluruhnya dengan kemampuan mereka.” ujarnya.

Sementara itu, Wabup Fajar yang turut meletakkan batu pertama pembangunan Rumah Aspirasi Tunanetra Indonesia malam ini mengungkapkan rasa bangganya dan terharu atas pembangunan tempat tersebut.

“Semoga Rumah Aspirasi Tunanetra ini bisa memberikan manfaat, jadi ruang untuk menyampaikan aspirasi, mengembangkan potensi dan tentunya mencarikan solusi untuk permasalahan tunanetra yang ada di wilayah Kabupaten Boyolali,” ungkap Wabup wanita pertama di Kota Susu itu.

Acara malam itu juga diisi oleh Hadrah Ngaji Budaya Sambang Sambung Leluhur oleh Mbah Mimin pengasuh Nyai Kawung Boyolali dan Pengajian Kebangsaan Cinta Agama dan Tanah Air, Mahalul Qiyam, serta ditutup Doa Majelis oleh Kyai Haji Yusuf Chudlori Pengasuh PP API Tegalrejo Magelang. 

Sentimen: neutral (0%)