Pertumbuhan Kuartal II Lebihi 5%, Menko Airlangga: Ekonomi Kembali ke Jalur!
Espos.id
Jenis Media: Ekonomi

Espos.id, JAKARTA - Pemerintah merespons positif data pertumbuhan ekonomi kuartal II/2025 yang tercatat sebesar 5,12% secara tahunan. Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pun menyebut pertumbuhan itu terwujud di tengah ketidakpastian global.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia telah kembali ke jalur rata-rata 5%. "Ekonomi kita masih solid, rencana kita di semester II/2025 menargetkan 5,2% bisa dicapai. Namun, apa yang diumumkan alhamdulillah kita kembali ke jalur 5%," terang Airlangga, Selasa (5/8/2025).
Oleh sebab itu, pertumbuhan ekonomi untuk sepanjang 2025 diperkirakan bisa tercapai sesuai target 5,2% secara tahunan. Terdapat beberapa faktor di dalam maupun luar negeri yang dinilai turut memengaruhi capaian pertumbuhan ekonomi di tiga bulan kedua 2025 RI itu. Misalnya, tuntasnya negosiasi tarif impor yang dikenakan Amerika Serikat (AS) terhadap negara-negara mitra dagangnya.
AS resmi menerapkan tarif impor 19% terhadap produk dan barang dari Indonesia. "Namun ada satu hal yang juga menjadi signal yaitu terkait dengan tarif Trump sudah sebagian selesai, atau dianggap selesai," kata Airlangga.
Di sisi lain, sejumlah pertumbuhan ekonomi global dari sisi perdagangan dinilai turut memengaruhi terutama dari sisi perdagangan. Pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan bakal naik 3%. Kemudian, di negara-negara besar yang juga mitra dagang utama Indonesia yaitu AS sebesar 1,8% dan China 4,8%.
Sementara itu, dari sisi eksternal di Indonesia juga dinilai masih relatif terjaga ketahanannya. Misalnya, cadangan devisa di level US$152,6 miliar, neraca pembayaran yang relatif baik, serta surplus neraca dagang yang berlanjut hingga 62 bulan. "Terjaga surplus di angka US$10,9 miliar di Q1 dan rasio utang kita masih relatif terjaga di 30%," lanjut Airlangga.
Dia juga menyampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2025 ini termasuk tertinggi di antara negara-negara G20 dan ASEAN. Di antara negara-negara G20 atau 20 negara dan kawasan dengan kinerja ekonomi terbesar, Airlangga mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2025 hanya sedikit lebih rendah dibandingkan China yang mencapai pertumbuhan 5,2% secara tahunan.
"Beberapa negara di bawah kita, mulai dari Malaysia, Singapura, kemudian berbagai negara lain termasuk Amerika yang 2%, kemudian Korea juga rendah," ujarnya.
Amerika Serikat dan Korea Selatan yang merupakan negara anggota G20 masing-masing mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 2,0% dan 0,05%. Sementara pertumbuhan ekonomi Arab Saudi 3,9%, Spanyol 2,8 %, Belanda 1,5%, Prancis 0,7%, Italia 0,4%, Jerman 0,4%, dan Meksiko 0,1%. Pertumbuhan ekonomi di kawasan Uni Eropa secara tahunan juga hanya menyentuh 1,4% pada triwulan II 2025.
Sementara, Malaysia dan Singapura yang merupakan negara anggota ASEAN, masing-masing mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 4,5% dan 4,3%. Meskipun demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di bawah Vietnam, yang mencapai 8%.
Sentimen: neutral (0%)