Sentimen
Undefined (0%)
26 Jul 2025 : 10.52
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bantul, Malang, Nabire, Senayan, Solo, Trenggalek, Yogyakarta

Ratusan Seniman Siap Menumpas Bahaya Laten di Hikayat Nusantara!

26 Jul 2025 : 10.52 Views 1

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jogja

Ratusan Seniman Siap Menumpas Bahaya Laten di Hikayat Nusantara!

Esposin, JOGJA--Ada bahaya laten yang mengancam seni tradisi dan kebudayaan Nusantara.” 

Kalimat itu diucapkan tokoh Semar dalam sinopsis Pagelaran Sabang Merauke Hikayat Nusantara, yang dipersembahkan oleh iForte dan BCA, serta didukung oleh Protelindo dan Djarum Foundation.

Kalimat Semar menjadi kutipan penting dalam sinopsis Hikayat Nusantara, lanjutan dari pertunjukan Pahlawan Nusantara yang akan dipentaskan pada 23-24 Agustus 2025 mendatang di Indonesia Area Senayan. 

Ucapan Semar tersebut menjadi pemantik perjalanan baru bagi Bagong, Petruk, dan Zie (generasi muda) yang dititipi misi menjaga warisan budaya negeri. Dalam menjalankan tugasnya menumpas bahaya laten, ketiganya ditemani Kanestren. Mereka lantas melakukan perjalanan menjumpai para tokoh kuat dari berbagai penjuru Nusantara untuk bersama-sama menumpas bahaya laten. Namun, perang besar di depan mata.

Tokoh-tokoh legenda mana saja yang akan mereka temui untuk menumpas ancaman tersebut? Siapakah yang akan memenangkan peperangan tersebut?

Lewat narasi pertunjukan yang menyatukan kisah rakyat dan interpretasi kekinian, penonton akan diajak menjelajahi kembali akar budaya Nusantara dari Sabang hingga Merauke. Spirit keberagaman dalam Hikayat Nusantara bukan hanya di atas panggung, tetapi juga hidup dalam tubuh para senimannya.

Gladi resik terbuka untuk publik pergelaran Hikayat Nusantara di Yogyakarta, Jumat (25/7/2025) malam. (Solopos/Afifa Enggar Wulandari)
Gladi resik terbuka untuk publik pergelaran Hikayat Nusantara di Yogyakarta, Jumat (25/7/2025) malam. (Solopos/Afifa Enggar Wulandari)

 

Para penari dan artis yang memeriahkan panggung berasal dari berbagai penjuru Indonesia mulai dari Batak, Yogyakarta, Solo, hingga Nabire. Ada juga koreografer muda dari Trenggalek, Bantul, Malang, Solo, dan kota lainnya.

Sutradara Pagelaran Sabang Merauke, Rusmedie Agus, menyebut tahun ini jumlah penari meningkat menjadi 351 orang dari total 600 seniman yang terlibat. 

“Buat saya ini cukup mengharukan, dan sangat layak diapresiasi,” ujarnya saat diwawancara awak media di Graha Wana Bhakti Yasa Yogyakarta, Jumat (25/7/2025) malam.

Lebih dari sekadar jumlah, Rusmedie menekankan pentingnya proses. Selama tiga bulan, ratusan penari "berkemah" di Yogyakarta berlatih dan berbagi ilmu satu sama lain sejak Mei 2025.  

“Inilah pertunjukan kolaborasi dengan proses latihan yang cukup panjang. Korporat pendukung pertunjukan tidak hanya mengejar hasil akhir di panggung, tapi juga menghargai proses panjang di baliknya,” ungkapnya.

 Penyanyi Yura Yunita akan memerankan tokoh Mahadewi, karakter kunci dalam rangkaian Hikayat Nusantara. Tokoh ini menjadi benang merah yang menyatukan alur cerita dari berbagai daerah dalam Pagelaran Sabang Merauke.

Rusmedie menuturkan seluruh proses latihan telah dimulai sejak 25 Mei 2025 dan akan berlangsung hingga pertengahan Agustus, sebelum rombongan berangkat ke Jakarta. Selama tiga bulan, seluruh penari tinggal di rumah indekos dan hotel di Yogyakarta.

"Saya bisa mengklaim bahwa sebagai sebuah pertunjukan kolosal, ini adalah proses latihan yang cukup lama," kata dia.

Perwakilan iForte, konseptor, koreografer, perancang busana, dan tim artistik Hikayat Nusantara saat berfoto di Yogyakarta. (Solopos/Afifa Enggar Wulandari)
Perwakilan iForte, konseptor, koreografer, perancang busana, dan tim artistik Hikayat Nusantara saat berfoto di Yogyakarta. (Solopos/Afifa Enggar Wulandari)

 

Dimeriahkan Artis

Tak hanya para penari dari berbagai daerah, sejumlah artis ibu kota pun turut meramaikan panggung Hikayat Nusantara. Di antaranya ada Indra Bekti, Yura Yunita, PADI Reborn, Christine Tambunan, dan masih banyak lagi.

Keterlibatan mereka menjadi jembatan antara dunia hiburan populer dan kekayaan budaya tradisi yang ingin dihidupkan kembali melalui pertunjukan ini.

Indra Bekti, misalnya, akan tampil sebagai Bagong, tokoh jenaka dalam dunia pewayangan. Bagi Bekti, mendalami karakter Bagong bukan hal mudah, tokohnya tak bisa diwawancarai atau diriset langsung seperti tokoh sejarah. 

“Proses pendalaman karakternya aku lakukan dengan banyak nonton wayang orang,” ujar Bekti. 

Dengan memerankan Bagong, Bekti sekaligus mengenang masa kecilnya yang akrab dengan sosok Punakawan lewat acara Ria Jenaka di televisi. Terlibat dalam pagelaran megah ini menjadi pengalaman istimewa bagi Bekti.

Dukungan Korporasi 

Dukungan terhadap pelestarian budaya tak hanya datang dari para seniman, tetapi juga dari sektor korporasi. Salah satunya adalah iForte.

Menurut Vice President Director & Deputy CEO iForte sekaligus salah satu konseptor pergelaran, Silvi Liswanda, selama tiga bulan terakhir para penari dari berbagai daerah telah saling belajar dan mengisi satu sama lain dalam proses kolaboratif yang merefleksikan semangat kebersamaan khas Nusantara.

Dalam sesi gladi resik terbuka di Yogyakarta, iForte membuka ruang dialog antara seniman dan publik. Latihan yang dibuka untuk umum ini menjadi momen reflektif, di mana penonton diajak berdiskusi dan meresapi makna di balik setiap adegan yang dibawakan para penari.

“Inilah kenapa kami mengundang semua untuk hadir. Karena prosesnya sendiri luar biasa,” ujar Silvi.

Sentimen: neutral (0%)