Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Kab/Kota: Pemalang
Tokoh Terkait
4 Polisi Terluka dalam Bentrokan FPI vs PWI LS di Pemalang
Espos.id
Jenis Media: Jateng

Esposin, PEMALANG – Bentrokan antarormas Front Persaudaraan Islam (FPI) dan Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI LS) pecah di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Rabu (23/7/2025) malam. Insiden ini menyebabkan belasan orang luka-luka, termasuk empat anggota kepolisian.
Kapolres Pemalang, AKBP Eko Sunaryo, menjelaskan bahwa bentrokan terjadi saat digelarnya pengajian Safari Dakwah oleh Habib Muhammad Rizieq Shihab. Aparat kepolisian sebelumnya telah mengantisipasi potensi gesekan dengan menurunkan 675 personel gabungan dari TNI, Polri, dan unsur terkait.
Pengajian tersebut berlangsung sejak Rabu sore pukul 15.00 WIB hingga Kamis (24/7/2025) dini hari pukul 03.45 WIB. Sebelum acara, kepolisian telah mengadakan rapat koordinasi yang diikuti perwakilan kedua ormas. Dalam rapat tersebut, para pihak menandatangani Surat Pernyataan Bersama untuk menjaga ketertiban.
Namun, pada pukul 23.00–23.30 WIB, bentrok tetap pecah sekitar 50 meter dari panggung utama acara. Akibat peristiwa itu, anggota dari FPI, PWI LS, dan aparat kepolisian mengalami luka-luka.
Berdasarkan data Polres Pemalang, empat polisi mengalami luka dan kini dirawat di RS Siaga Medika dan Dokkes Pemalang. Dari pihak PWI LS, sembilan orang dirawat di RS Siaga Medika dan RS Islam Pemalang. Sementara dua anggota FPI mengalami luka di bagian kepala.
Meski terjadi insiden, pengajian tetap berlangsung hingga pukul 01.00 WIB. “Kami berupaya maksimal mengamankan jalannya kegiatan sejak awal hingga selesai. Setelah kejadian, kami langsung melakukan evakuasi,” ujar AKBP Eko Sunaryo dalam pernyataan resmi yang diterima Espos, Kamis.
Saat ini, situasi di Desa Pegundan dilaporkan telah kondusif. Aparat masih berjaga untuk mengantisipasi konflik susulan dan menjamin keamanan warga.
Sebagai upaya pencegahan, Kapolres Pemalang mengimbau para pimpinan FPI dan PWI LS untuk menahan diri dan mengendalikan anggotanya, serta mendukung terciptanya keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, juga menyerukan agar peristiwa ini menjadi pelajaran penting bagi masyarakat untuk menjaga persatuan dan menolak kekerasan.
“Kami mengajak seluruh masyarakat Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Pemalang, untuk menjaga kedamaian, menahan diri, dan tidak mudah terprovokasi. Polri hadir menjaga ketertiban, tapi kedamaian sejati hanya bisa tercipta jika masyarakat ikut berperan aktif,” ujarnya.
Sentimen: neutral (0%)