Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Pati
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Green Impact Festival 2025 Jadi Ruang Kolaborasi Pemuda Menuju Ketahanan Pangan
Espos.id
Jenis Media: News

Esposin, JAKARTA -- Rakyat Merdeka dan Society of Renewable Energy (SRE) kerja bareng menggelar Green Impact Festival 2025, di Djakarta Theater, Jakarta, Kamis (24/7/2025). Kegiatan ini bertujuan memacu semangat anak muda dalam membangun ketahanan pangan di era teknologi dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence).
CEO Rakyat Merdeka Kiki Iswara Darmayana mengatakan, kegiatan ini menjadi wadah strategis bagi generasi muda Indonesia untuk berdialog, berkolaborasi dan memformulasikan solusi nyata dalam menjawab tantangan ketahanan pangan dan energi di era kecerdasan buatan.
"Rakyat Merdeka bersama SRE hari ini mempersembahkan Green Impact Festival edisi ketiga, yang tahun ini mengusung tema besar Pembangunan Berkelanjutan dalam Era Disrupsi AI," kata Kiki, mengawali sambutannya, dilansir rm.id.
Menurut Kiki, tema ini mencerminkan dua arus utama yang sedang membentuk peradaban global saat ini. Pertama, urgensi ketahanan pangan dan energi berkelanjutan. Kedua, percepatan teknologi khususnya kecerdasan buatan.
“Dua hal ini kerap dianggap berseberangan, padahal justru bisa saling memperkuat bila dimaknai dan dikembangkan secara bijak,” ujarnya.
Ruang Dialog Lintas Sektor
Green Impact Festival 2025 diselenggarakan sebagai ruang dialog lintas sektor antara para pemangku kepentingan, pemimpin muda, pelaku industri, dan Pemerintah. Fokus utamanya adalah membuka cakrawala baru bagi generasi muda mengenai arah pembangunan pangan, energi, dan teknologi di era transformasi digital.
Tahun ini, festival dihadiri lebih dari 4.000 pemuda dari 57 kampus terbaik di seluruh Indonesia yang tergabung dalam komunitas binaan Rakyat Merdeka Merdeka. Mereka adalah talenta muda yang memiliki kepedulian tinggi terhadap ekonomi hijau dan biru, serta antusias mengembangkan solusi berbasis teknologi untuk masyarakat.
“Kami telah bergerak sejak enam tahun lalu, dan terus merekrut generasi muda yang ingin membangun negeri melalui inovasi hijau dan teknologi cerdas. Mereka tidak hanya aktif di kampus, tapi juga turun langsung ke masyarakat, membangun listrik ramah lingkungan, memberdayakan petani, hingga menyentuh desa-desa,” jelas Founder Green Impact ini.
Salah satu tokoh muda yang menjadi panutan adalah Zagy Yakana Berian, Founder SRE yang telah mewakili Indonesia dalam forum-forum internasional termasuk Majelis Umum PBB. Dia bekerja sama dengan Founder Desa Bumi Gamma Abdurrahman Thohir dalam proyek pembangunan listrik hijau di wilayah Pati, Jawa Tengah, melalui skema bisnis koperasi desa (Kopdes) yang didukung penuh Pemerintah.
Sebagai bentuk komitmen memperluas kolaborasi global, pada kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara pemuda Indonesia dan pemuda Uni Emirat Arab untuk kerja sama di bidang inovasi pertanian, energi baru terbarukan, pembangunan data center, dan kecerdasan buatan.
Pemberdayaan Pemuda Indonesia
Dari Indonesia, Zagy Berian dan Gamma Thohir. Sementara dari Uni Emirat Arab hadir tokoh muda Ali Ashimari, yang menyatakan ketertarikannya membangun kemitraan jangka panjang untuk pemberdayaan pemuda Indonesia.
“Kami memohon dukungan Bapak Menko Pangan, Bapak Zulkifli Hasan, agar inisiatif-inisiatif ini bisa diperluas secara nasional. Anak-anak muda ini siap berkontribusi dalam memacu produktivitas pangan dan membangun kemandirian energi Indonesia,” ucap Kiki.
Festival ini kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi bertema “Mendorong Produktivitas Ekonomi, Ketahanan Pangan, dan Keberlanjutan melalui Teknologi”, yang akan menghadirkan sejumlah tokoh nasional dan internasional sebagai narasumber.
Di akhir sambutannya, Kiki menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung terselenggaranya Green Impact Festival 2025. Termasuk Pemerintah, sektor usaha, institusi mitra, dan media massa.
“Kami percaya, masa depan hijau dan berteknologi bukan hal yang mustahil. Dengan semangat kolaborasi, generasi muda Indonesia akan menjadi pelaku utama perubahan tersebut,” pungkas Kiki.
Sentimen: neutral (0%)