Sentimen
Undefined (0%)
23 Jul 2025 : 15.38
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Solo

Kasus: pengangguran, PHK

Tokoh Terkait

Korban PHK akibat Kebijakan Efisiensi Ikut Cari Kerja di Solo Career Expo 2025

23 Jul 2025 : 15.38 Views 32

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Korban PHK akibat Kebijakan Efisiensi Ikut Cari Kerja di Solo Career Expo 2025

Esposin, SOLO -- Korban pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat efisiensi anggaran ikut mencari kerja melalui Solo Career Expo 2025 di Balai Kota Solo, Rabu (23/7/2025). Salah satunya Fitra, 32, yang berkeliling sejumlah stan sambil membawa brosur dari pemberi kerja.

Ia berminat melamar beberapa lowongan pekerjaan di bidang finance. Ia sempat terdiam ketika melihat persyaratan melamar kerja. Fitra merupakan pencari kerja yang sudah memiliki pengalaman kerja selama 10 tahun di bidang finance pada perusahaan kontraktor. Perusahaannya mendapatkan proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.

Sebelumnya, IKN menjadi proyek strategis nasional dalam beberapa tahun terakhir. Kini alokasi APBN untuk kelanjutan IKN mengalami penurunan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Fitra terdampak efisiensi tersebut.

“Kalau saya sih banyak minatnya tetapi kalau urusannya perusahaan yang minat sama saya gitu juga saya enggak tahu,” jelas dia. Tidak ada persyaratan usia pada lowongan yang diminati Fitra di Solo Career Expo 2025.

Tetapi Fitra memahami bakal bersaing dengan para pencari kerja lainnya yang lebih muda. “Biasanya kalau di sini kan rata-rata saya saingannya sama anak muda-muda. Maksudnya yang lulusan baru, kalau saya kan pengalamannya juga sudah 10 tahun juga,” ungkap dia.

Pengalaman kerja bisa menjadi nilai tambah bagi Fitra dibandingkan kandidat lainnya. Tetapi Fitra bakal memperhitungkan berapa banyak kompensasi yang diberikan pemberi kerja atau perusahaan.

“Tapi kan dengan salary yang diminta kan saya enggak, maksudnya kan tergantung perusahaannya juga,” papar dia.

Alumnus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo tersebut mengapresiasi acara job fair Solo Career Expo 2025 yang diselenggarakan Pemkot Solo. Ia memberikan masukan agar Pemkot Solo juga mengadakan pelatihan bahasa asing hingga mengembangkan UMKM di tingkat kelurahan.

“Misalnya seperti saya atau pengalaman yang sarjana-sarjana harusnya kan di kelurahannya tersedia pelatihan khusus, misalnya memasak atau bahasa Inggris atau bahasa Mandarin,” jelas dia.

Menurut dia, selain bahasa Inggris, dunia kerja kini membutuhkan pekerja menguasai bahasa Mandarin. Fitra melamar pekerjaan di sejumlah perusahaan di Jawa Tengah dengan syarat menguasai bahasa asing.

“Perusahaan di Jawa Tengah itu rata-rata yang utara itu sudah dikuasai sama investor China. Seharusnya pemerintah daerah menyiapkan SDM dari mulai SD, SMP, SMA itu mempunyai pelatihan kayak bahasa Inggris atau bahasa Mandarin atau bahasa Jepang atau pelatihan khusus kayak komputer atau apa gitu. Jadi, memberdayakan manusianya di dalam kelurahan,” ungkap dia.

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Solo, Widyastuti Pratiwiningsih, mengatakan dinasnya bersama Kementerian Ketenagakerjaan mengadakan Solo Career Expo 2025 untuk menghubungkan pencari kerja dengan perusahaan dari berbagai sektor. Ada 40 perusahaan yang membuka 5.800 lowongan kerja.

“Kondisi saat ini, perusahaan harus melakukan efisiensi untuk menekan biaya operasional bahkan tidak sedikit yang pailit dan menutup perusahaannya. Akibatnya terjadi PHK kepada tenaga kerjanya,” jelas dia.

Kondisi itu, menurut dia, membuat angka pengangguran meningkat signifikan terutama di daerah perkotaan seperti Solo. Perkembangan industri dan kebutuhan akan tenaga profesional dari seluruh lapangan usaha menuntut adanya kegiatan yang dapat mempertemukan kedua pihak melalui job fair. 

“Jumlah pengangguran terbuka di Kota Solo masih sebesar 4,61% dengan kurang lebih pengangguran sekitar 13.200 orang,” papar dia. 

Sentimen: neutral (0%)