Esposin, SOLO -- Mantan Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendatangi Mapolresta Solo untuk menghadiri pemeriksaan oleh Tim Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya dalam kasus dugaan pencemaran nama baik, fitnah, penghasutan, dan pelanggaran UU ITE yang dia adukan, Rabu (23/7/2025) pagi.

Pemeriksaan tersebut menjadi kali kedua. Sebagai teradu dalam kasus ini adalah sejumlah orang dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) yang mendatangi kediaman pribadi Jokowi di Sumber, Banjarsari, Solo, pada April 2025 lalu.

Pantauan Espos, Jokowi tiba di Mapolresta Solo sekitar pukul 10.15 WIB. Dengan mengenakan kemeja putih dan celana hitam, Jokowi didampingi kuasa hukumnya, Yakub Hasibuan, dan sejumlah orang lainnya.

Sesaat sebelum memasuki Aula Mapolresta Solo, Jokowi sempat menyapa awak media yang telah menunggunya. “Selamat pagi,” kata Jokowi sambil melambaikan tangannya.

Ia langsung masuk ke Aula Mapolresta Solo dan naik ke lantai II, tempat pemeriksaan dilakukan. Kuasa hukum Jokowi, Firmanto Laksana, menyampaikan Presiden Ketujuh RI tersebut hadir untuk memberikan keterangan sekaligus menyerahkan dokumen-dokumen pendukung.

Di antaranya dokumen yang dibawa adalah ijazah asli dari seluruh jenjang pendidikan, mulai SD, SMP, SMA hingga S1. Dokumen-dokumen tersebut nantinya akan diserahkan kepada penyidik untuk diteliti dan diverifikasi sesuai kebutuhan proses hukum.

Ia menegaskan, bila diperlukan, penyidik memiliki kewenangan untuk melakukan penyitaan secara sah. “Dokumen itu diserahkan untuk digunakan dalam proses penegakan hukum. Apakah akan digunakan sebagai barang bukti atau tidak, sepenuhnya menjadi kewenangan penyidik. Jika diperlukan untuk proses persidangan nantinya, mekanisme penyitaan juga akan mengikuti ketentuan hukum yang berlaku,” kata dia saat ditemui awak media di Mapolresta Solo, Rabu (23/7/2025).

Firman juga menyebutkan proses pemeriksaan kali ini bukanlah yang pertama dijalani Jokowi. Sebelumnya, pemeriksaan serupa telah dilakukan di Polda Metro Jaya, di mana Jokowi juga menunjukkan dokumen-dokumen pendukung yang dibutuhkan. Namun karena adanya pemanggilan lanjutan di wilayah hukum tempat tinggal pengadu, dalam hal ini Jokowi, pemeriksaan kali ini dilaksanakan di Mapolresta Solo.

“Laporan yang kami ajukan bersifat umum dan lebih tepatnya berupa aduan. Tapi seiring berjalannya proses penyelidikan ditemukan fakta-fakta dan nama-nama yang terlibat. Maka dari situ, penyidik akan menggali lebih lanjut siapa yang harus bertanggung jawab secara hukum,” tambahnya.

Ia berharap proses hukum berjalan lancar, transparan, dan tidak diganggu oleh opini liar yang justru bisa menyesatkan publik. Ia meminta semua pihak untuk menahan diri dari menyebarkan informasi yang belum tentu benar dan menunggu hasil resmi dari proses penyidikan.

Jokowi tetap berkomitmen untuk mengikuti seluruh proses hukum, termasuk apabila dipanggil kembali untuk menjalani pemeriksaan di Jakarta atau tempat lainnya. “Kalau nanti ada pemanggilan lagi, misalnya di Jakarta, tentu Bapak akan hadir dan kooperatif. Prinsipnya, kami menghormati dan mengikuti semua tahapan hukum yang berlaku,” jelasnya.

Sementara itu, hingga berita ini ditulis, Jokowi masih menjalani pemeriksaan.