Sentimen
Undefined (0%)
18 Jul 2025 : 09.33
Tokoh Terkait

Apa itu Komcad SPPI? Begini Tugas, Peran, dan Sistem Pendidikannya

18 Jul 2025 : 09.33 Views 11

Espos.id Espos.id Jenis Media: News

Apa itu Komcad SPPI? Begini Tugas, Peran, dan Sistem Pendidikannya

Esposin, JAKARTA — Di tengah dinamika keamanan nasional yang terus berkembang, kehadiran Komcad SPPI yang merupakan singkatan dari Komponen Cadangan (Komcad) Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) menjadi bagian penting dalam memperkuat sistem pertahanan negara.

Meski belum sepopuler TNI aktif, Komcad SPPI memiliki peran strategis yang tak bisa dipandang sebelah mata.

Lantas, apa sebenarnya Komcad SPPI itu? Bagaimana tugas mereka, dan seperti apa pendidikan yang dijalani para peserta-nya?

Berikut ini akan membahas secara lengkap dan mudah dipahami tentang salah satu elemen pertahanan negara yang mulai dilirik generasi muda Indonesia yakni apa itu Komcad SPPI yang telah dihimpun dari berbagai sumber, mengutip Antara.

Mengenal Komcad SPPI

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2021, komponen cadangan merupakan bagian dari sumber daya nasional yang disiapkan untuk dimobilisasi guna mendukung dan memperkuat kekuatan utama dalam sistem pertahanan negara.

Dalam hal ini, Komcad SPPI berfungsi sebagai elemen pendukung yang dapat diaktifkan sewaktu-waktu jika situasi menuntut, sehingga turut memperkokoh pertahanan nasional secara menyeluruh.

Tugas dan Peran Komcad SPPI

Keberadaan Komcad SPPI menunjukkan bahwa pertahanan negara bukan semata-mata menjadi tanggung jawab militer, melainkan juga melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat sipil.

Kader-kader SPPI merupakan contoh nyata warga sipil yang rela dibekali pelatihan dan siap menjaga kedaulatan Indonesia.

Tak hanya menjalankan fungsi pertahanan, para lulusan SPPI juga disiapkan untuk terlibat dalam kegiatan sosial serta pembangunan masyarakat.

Salah satu peran strategis mereka adalah menjadi pengelola sekaligus penanggung jawab Satuan Pelayanan dan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tersebar di berbagai wilayah, mulai dari kecamatan hingga kabupaten.

Program MBG sendiri merupakan gagasan Presiden Prabowo Subianto yang mulai dilaksanakan sejak awal tahun, dengan tujuan utama untuk meningkatkan asupan gizi masyarakat, khususnya di daerah yang memerlukan perhatian lebih.

Oleh karena itu, Komcad SPPI tidak hanya menjalankan misi pertahanan, tetapi juga berkontribusi langsung dalam upaya peningkatan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat.

Tugas dan Kewajiban Komcad SPPI berdasarkan Peraturan Perundang-undangan

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara, khususnya Pasal 41 huruf a sampai g, berikut ini adalah sejumlah kewajiban utama yang harus dijalankan oleh Komcad SPPI:

1. Menjaga Loyalitas Terhadap Negara

Wajib menunjukkan kesetiaan dan taat penuh kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, serta Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Memelihara Persatuan Bangsa

Bertanggung jawab dalam menjaga dan memperkuat rasa persatuan serta kesatuan di tengah masyarakat Indonesia.

3. Patuh terhadap Hukum dan Aturan

Harus menaati seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam menjalankan peran sebagai komponen cadangan.

4. Melaksanakan Tugas dengan Tanggung Jawab

Dalam menjalankan tugas, anggota dituntut untuk menunjukkan sikap tulus, jujur, sadar tugas, dan penuh rasa tanggung jawab.

5. Menjadi Teladan di Masyarakat

Diwajibkan menampilkan sikap, ucapan, dan tindakan yang mencerminkan integritas serta bisa menjadi contoh baik bagi lingkungan sekitar.

6. Mengikuti Pelatihan Berkala

Secara rutin harus mengikuti latihan penyegaran guna menjaga dan meningkatkan kemampuan yang dimiliki.

7. Siap Dimobilisasi saat Dibutuhkan

Harus siap memenuhi panggilan negara dan menjalankan tugas ketika terjadi mobilisasi dalam situasi darurat atau saat diperlukan.

Pendidikan Komcad SPPI

Untuk bisa lolos menjadi bagian dari Komcad SPPI, warga sipil harus menjalani pendidikan dasar militer selama 280 jam dan mengikuti pelatihan manajerial sebanyak 299 jam.

Pelatihan ini dirancang untuk membentuk individu yang tidak hanya tangguh dalam aspek pertahanan, tetapi juga memiliki kapasitas profesional yang mumpuni untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional.

Sentimen: neutral (0%)