Sentimen
Undefined (0%)
15 Jul 2025 : 16.24
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Wonogiri

Tokoh Terkait

9 SDN di Wonogiri Tak Dapat Murid Baru Tahun Ajaran 2025/2026, Ini Daftarnya

15 Jul 2025 : 16.24 Views 43

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

9 SDN di Wonogiri Tak Dapat Murid Baru Tahun Ajaran 2025/2026, Ini Daftarnya

Esposin, WONOGIRI — Sembilan SD negeri di Kabupaten Wonogiri sama sekali tidak mendapatkan murid baru sistem penerimaan murid baru atau SPMB tahun ajaran 2025/2026. Populasi usia anak SD yang minim dinilai menjadi penyebab sekolah itu nihil peserta didik baru.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wonogiri, sembilan SD yang tidak mendapatkan siswa itu meliputi SDN 3 Batuwarno (Kecamatan Batuwarno), SDN 5 Kepuhsari (Kecamatan Manyaran), SDN 5 Bero dan SDN 7 Bero (Kecamatan Manyaran), dan SDN 3 Trukan (Kecamatan Pracimantoro).

Kemudian SDN 1 Klunggen (Kecamatan Slogohimo), SDN 3 Ngrejo dan SDN 3 Sendangmulyo (Kecamatan Tirtomoyo), dan SDN 1 Pulutan Kulon (Kecamatan Wuryantoro).

Kepala Disdikbud Wonogiri, Sriyanto, mengatakan sejumlah SD negeri yang tidak mendapatkan murid baru pada tahun ajaran 2025/2026 tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar seperti biasa. Hanya, pada tahun ajaran baru ini sekolah-sekolah itu tidak menggelar masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).

Dia menerangkan dalam beberapa tahun belakangan ini, sekolah-sekolah itu memang hanya memiliki jumlah siswa sedikit. Jumlah total siswa di semua rombongan belajar kelas I hingga VI tidak sampai 30 anak.

Menurut Data Pokok Pendidikan, rata-rata sekolah di Wonogiri yang pada tahun ajaran 2025/2026 ini tidak mendapatkan murid baru hanya memiliki belasan siswa pada tahun ajaran lalu. Misalnya SDN 1 Pulutan Kulon yang hanya memiliki total 11 siswa, SDN 1 Klunggen tujuh siswa, dan SDN 4 Bero memiliki total 12 siswa.

Sriyanto menyebut tidak adanya murid baru di sembilan SD negeri tersebut pada tahun ini bukan karena mutu sekolah rendah. Nihilnya siswa baru lantaran populasi anak usia masuk SD di sekitar sekolah tersebut sangat sedikit. Apalagi sistem penerimaan murid baru (SPMB) SDN menggunakan skema domisili sekitar sekolah.

“Memang penduduk usia masuk SD ini yang minim. Ada juga yang memang kebanyakan SD, misalnya di Desa Bero yang satu desa memiliki tujuh SD. Ini mungkin karena dulu pemerintah ingin mendekatkan akses sekolah. Permukiman di desa itu memang mencar-mencar karena geografisnya bergunung,” kata Sriyanto saat ditemui Espos di Kantor DPRD Wonogiri, Selasa (15/7/2025).

Dia menjelaskan menurunnya populasi anak usia masuk SD ini juga tampak dari perbandingan jumlah anak yang masuk SD dengan anak yang masuk SMP. Pada tahun ini jumlah anak yang masuk SMP negeri maupun swasta sebanyak 10.734 siswa.

Sedangkan anak yang diterima masuk SD negeri dan swasta sejumlah 10.356 anak. Artinya, dalam jarak enam tahun, jumlah populasi anak sekolah dasar turun. ”Pada tahun kemarin, perbandingan jumlah anak yang masuk SD dengan yang masuk SMP selisihnya sekitar 600 anak. Siswa yang masuk SMP lebih banyak,” ujar dia.

Koordinator Pengawas SD Kabupaten Wonogiri, Hery Hartanto, juga menyampaikan masing-masing SDN sebenarnya sudah berupaya maksimal untuk mendapatkan peserta didik baru. Mereka sudah berusaha mendata potensi setiap anak usia masuk SD. Hanya, memang jumlah populasi anak usia SD di desa tersebut sangat minim.

“Jadi mau dipaksakan untuk diisi juga tidak mungkin, karena kenyataannya memang populasi anak-anak di wilayah itu sangat sedikit,” ucap Hery saat diwawancarai Espos di SDN 2 Pare, Kecamatan Selogiri, Selasa.

Sentimen: neutral (0%)