Sentimen
Undefined (0%)
11 Jul 2025 : 15.42
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Banyumas, Jepara, Pati, Rembang, Wonogiri

Tokoh Terkait

Pengumuman! Sekolah Rakyat di Wonogiri Dipastikan Mulai Dibuka Tahun Ajaran 2026

11 Jul 2025 : 15.42 Views 31

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Pengumuman! Sekolah Rakyat di Wonogiri Dipastikan Mulai Dibuka Tahun Ajaran 2026

Esposin, WONOGIRI – Sekolah Rakyat dipastikan akan dibangun di Kabupaten Wonogiri. Aktivitas sekolah yang diperuntukkan bagi warga miskin ini ditargetkan mulai tahun ajaran 2026.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Wonogiri, Anton Tyas Harjanto, mengatakan sesuai dengan proposal yang diajukan Pemerintah Kabupaten Wonogiri dan berbagai tahapan verifikasi yang telah dilalui, Pemerintah Pusat menyatakan Kabupaten Wonogiri layak mendapatkan alokasi Sekolah Rakyat dengan lokasi di Kawasan Selomoyo, Desa Selomarto, Kecamatan Giriwoyo.

Kabupaten Wonogiri menjadi satu dari lima daerah di Jawa Tengah yang akan memiliki Sekolah Rakyat, selain Kabupaten Pati, Jepara, Rembang, dan Banyumas.

Proses rencana pembangunan Sekolah Rakyat di Jawa Tengah saat ini dalam tahapan detail engineering design prototypedi masing-masing kabupaten. Kementerian Pekerjaan Umum menargetkan pembangunan Sekolah Rakyat di Kabupaten Wonogiri selesai pada Juli 2026.

“Aktivitas Sekolah Rakyat ditargetkan mulai pada bulan Juli 2026,” kata Anton kepada Espos, Jumat (11/6/2025).

Sebelum Juli 2026, Pemerintah Kabupaten Wonogiri akan menggelar seleksi calon peserta didik dari latar belakang keluarga miskin yang masuk pada kategori desil 1 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) untuk jenjang SD, SMP, dan SMA. Perekrutan kepala sekolah dan guru akan diatur lebih lanjut oleh Kementerian Sosial.

Menampung 1.000 Peserta Didik

Sekolah rakyat yang diusulkan Pemkab Wonogiri ditargetkan menampung 1.000 peserta didik. Rinciannya jenjang SD sebanyak 6 rombel, 12 rombel untuk SMP, dan 12 rombel untuk SMK. Sekolah rakyat ini merupakan sekolah berasrama. Sebagaimana peruntukannya, Pemkab Wonogiri perlu mengusulkan sekolah rakyat ini untuk mengakomodasi anak-anak dari keluarga kurang mampu sekaligus anak putus sekolah.

Besaran anggaran infrastruktur dan fasilitas sekolah rakyat itu senilai Rp180 miliar. Anggaran pembangunan sekolah rakyat itu bersumber dari APBN.

Anton menerangkan Pemerintah Kabupaten Wonogiri juga sempat mengusulkan Sekolah Rakyat Rintisan yang rencananya akan dilaksanakan pada Agustus/September 2025 menggunakan gedung Balai Latihan Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kabupaten Wonogiri di Kecamatan Ngadirojo.

Namun, setelah dilakukan survei lokasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum, Gedung BLK dinyatakan tidak layak untuk dijadikan Gedung Sekolah Rakyat Rintisan. Alasannya, Pemerintah tidak dapat merevitalisasi gedung tersebut dalam waktu 45 hari karena banyak bagian bangunan yang rusak berat. 

Sebelumnya, Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno, mengatakan Pemerintah Kabupaten Wonogiri sudah menyiapkan lahan seluas 7,6 hektare di Kawasan Selomoyo. Kabupaten Wonogiri bersedia menjadi lokasi sekolah rakyat karena sekolah itu akan menambah akses pendidikan berkualitas secara gratis, terutama bagi warga miskin. Kehadiran sekolah ini juga sekaligus strategi menanggulangi kemiskinan.

”Lokasinya itu di Selomoyo, bekas taman wisata. Kami memilih lokasi di sana karena lahan itu yang memenuhi syarat. Sekolah ini nanti khusus warga kurang mampu. Gratis dan boarding school (sekolah berasrama) dari SD sampai SMK,” kata Setyo.

Sentimen: neutral (0%)