Esposin, NGAWI – Kepolisian Resor Ngawi tengah menyelidiki kasus tragis meninggalnya seorang bayi berusia satu tahun asal Kelurahan Ketanggi, Kecamatan Ngawi. Bayi malang tersebut mengembuskan napas terakhir usai diduga menenggak cairan campuran bensin dan oli pada Rabu (2/7/2025).

Kasatreskrim Polres Ngawi, AKP Aris Gunadi, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan kejadian tersebut dan langsung melakukan penyelidikan awal. Sejumlah saksi telah dipanggil, termasuk kedua orang tua bayi, yakni WL, 24, dan NP, 23, guna dimintai keterangan.

“Benar kami menerima laporan mengenai peristiwa ini. Saat ini kami sedang melakukan penyelidikan dan sudah memanggil beberapa saksi, termasuk orang tua korban,” jelas Aris, Rabu sore.

Berdasarkan hasil awal pemeriksaan medis, korban diduga mengalami pendarahan serius di saluran pencernaan akibat racun cairan yang tertelan. Saat ini jenazah bayi tengah dilakukan visum oleh tim medis dan pihak kepolisian.

“Untuk sementara itu yang bisa kami sampaikan. Hasil lengkap akan kami umumkan setelah proses penyelidikan dan autopsi selesai,” jelasnya.

Dokter jaga IGD, Luthfy, menyampaikan kondisi bayi tersebut telah tidak sadar saat dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr. Soeroto Ngawi.

Pihak rumah sakit langsung melakukan tindakan medis darurat seperti bilas lambung, pemberian obat muntah, hingga terapi anti pendarahan. Namun, nyawa balita itu tidak tertolong setelah dirawat selama empat jam sejak pukul 10.30 WIB hingga 14.30 WIB.

“Dari keterangan orang tua korban, diduga menenggak cairan oli dan bensin yang disimpan dalam toples bekas. Kondisinya terus menurun meski sudah kami berikan penanganan maksimal,” ujarnya.

Peristiwa ini mengundang perhatian warga sekitar dan menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan orang tua terhadap barang-barang berbahaya di rumah.