Sentimen
Pendidikan Fondasi Utama Kebangkitan Bangsa
Espos.id
Jenis Media: News

Esposin, JAKARTA -- Guru Besar yang juga Ketua Senat Universitas Negeri Medan (Unimed) Prof Syawal Gultom mengatakan pendidikan merupakan fondasi utama kebangkitan bangsa.
Hal itu ia sampaikan saat menerima buku karya tulis yang disusunnya berjudul "Membangun Negeri dari Sekolah" dari Penerbit Dotplus di Medan, Rabu (2/7/2025).
Walau di tengah kesibukannya sebagai akademisi dan Guru Besar Unimed, Prof Syawal Gultom, terus menunjukkan kecintaan dan perhatiannya terhadap karya tulis sebagai bentuk tugas pengabdian bagi masyarakat dan bangsa, selain mengajar dan meneliti.
Prof Syawal menunjukkan komitmennya mendukung pemerintah dalam upaya membangun bangsa. Karenanya, buku tersebut hadir sebagai bentuk refleksi mendalam dan tawaran strategis untuk membangun masa depan bangsa melalui penguatan sistem pendidikan nasional.
Prof Syawal yang juga mantan Rektor Universitas Negeri Medan itu mengatakan seharusnya pembangunan bangsa tidak dimulai dari infrastruktur fisik, melainkan pembangunan dari cara berpikir yang dibentuk melalui pendidikan.
“Konsep paling tua di bumi ini bukan membangun gedung, tapi membangun cara dan itulah konsep Tuhan. Manusia diberi akal untuk berpikir, dan sekolah adalah fasilitas untuk melatih itu,” ujarnya seperti dilansir Antara.
Prof Syawal menyampaikan refleksinya terhadap arah kebijakan pendidikan Indonesia yang dinilai membutuhkan perhatian serius untuk menjadikan pendidikan sebagai poros pembangunan.
Pendidikan patut diseriusi dengan mutu proses belajar di sekolah dengan sumber daya manusia pendidikan yang terus disadarkan dan dibina untuk perbaikan mutu.
“Kalau kita tidak fokus pada sekolah, pendidikan kita tidak dikelola secara serius, pembangunan nasional yang diharapkan akan menghadapi kendala serius. Kita punya 62 juta jiwa generasi masa depan, saat ini sebagai siswa dan mahasiswa, kalau arah pendidikannya tidak diurai dengan tepat, generasi masa depan akan sulit diandalkan untuk membangun bangsa seperti yang diharapkan," katanya.
Karenanya, lanjutnya, diperlukan pemimpin pendidikan yang fokus untuk menata ulang arah pembangunan sektor pendidikan.
Prof Syawal meminta pemerintah bersama dengan pemangku kepentingan lainnya menempatkan pendidikan sebagai pusat nilai, pusat integritas dan pusat masa depan bangsa.
“Sekolah itu bukan tempat numpang belajar, tapi pusat kejujuran, pusat integritas, pusat menjawab permasalahan bangsa, pusat disiplin. Di situ lah masa depan ditentukan,” katanya.
Buku Membangun Negeri dari Sekolah memuat pandangan-pandangan kritis serta tawaran solusi konkret mengenai arah baru pendidikan Indonesia.
Disusun dengan pendekatan akademik dan pengalaman lapangan, buku ini menempatkan sekolah sebagai pusat transformasi sosial, ekonomi, dan budaya, bukan sekadar tempat belajar formal.
“Kalau pendidikan sungguh-sungguh dibenahi dan dijalankan secara profesional, kemajuan bangsa bukan sekadar harapan, tapi bisa diwujudkan,” katanya.
Buku ini juga menyampaikan pesan penting bahwa investasi terbesar dalam pembangunan nasional bukanlah pada sumber daya alam, melainkan pada kualitas sumber daya manusia yang dibentuk melalui sistem pendidikan yang bermutu, merata, dan berkeadilan.
Diharapkan buku Membangun Negeri dari Sekolah dapat dijadikan sebagai bacaan publik, khususnya masyarakat sekolah dan pencinta sektor pendidikan. Dalam waktu dekat dilakukan peluncuran dan bedah buku sebagai bentuk penyebarluasan gagasan monumental ini kepada masyarakat.
Sentimen: neutral (0%)