Sentimen
Undefined (0%)
2 Jul 2025 : 18.00
Informasi Tambahan

BUMN: Bank Mandiri

Kab/Kota: Kapuk, Shanghai

Kasus: zona merah

Pelaku Pasar Masih Cermati Sikap Trump Terhadap The Fed, IHSG Ditutup Melemah

2 Jul 2025 : 18.00 Views 6

Espos.id Espos.id Jenis Media: Bisnis

Pelaku Pasar Masih Cermati Sikap Trump Terhadap The Fed, IHSG Ditutup Melemah

Espos.id, JAKARTA -  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (2/7/2025) ditutup melemah seiring langkah pelaku pasar yang masih terus mencermati sikap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap Federal Reserve (The Fed).

IHSG ditutup melemah 34,12 poin atau 0,49% ke posisi 6.881,24. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 4,36 poin atau 0,57% ke posisi 766,22.

Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor menguat, yaitu sektor kesehatan naik sebesar 0,86%, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer yang naik 0,57% dan sektor transportasi & logistik yang naik 0,26%. Sedangkan tujuh sektor terkoreksi yaitu sektor barang baku paling dalam minus 2,07%, diikuti oleh sektor teknologi yang turun 1,16% dan sektor energi yang turun 1,47%.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu KRYA, NAIK, PTMP, CINT dan NASI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni COCO, NOBU, CSMI, NICK dan ISAP.

Saham berkapitalisasi jumbo yang naik dipimpin oleh saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) dengan pertumbuhan 2,36% ke Rp54.300 dan saham PT Astra International Tbk. (ASII) meningkat sebesar 2,02% menuju Rp4.540 per saham. Selanjutnya terdapat saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) yang mengalami kenaikan sebesar 1% ke posisi Rp10.100, sementara saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) meningkat 0,42% menuju level Rp4.770 per saham.

Saham market cap besar yang turun di antaranya PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) dengan pelemahan sebesar 3,74% menuju level Rp10.925, dan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) terkoreksi 1,27% ke Rp5.825 per saham.

Saham top gainers hari ini dicapai oleh PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk. (KRYA) yang melompat 34,01% menuju level Rp264 per saham, lalu disusul PT Adiwarna Anugerah Abadi Tbk. (NAIK) dengan pertumbuhan sebesar 29,05% menjadi Rp191 per saham. Di sisi lain, saham paling boncos atau top losers ditempati oleh PT Wahana Interfood Nusantara Tbk. (COCO) yang terkoreksi 14,84% menjadi Rp155, sedangkan saham PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) merosot sebesar 14,74% menuju level Rp665 per saham.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.097.133 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 24,60 miliar lembar saham senilai Rp11,00 triliun. Sebanyak 195 saham naik, 396 saham menurun, dan 196 tidak bergerak nilainya.

Pantauan bursa saham regional Asia sore ini menunjukkan antara lain indeks Nikkei melemah 231,33 poin atau 0,58% ke 39.755,50, indeks Hang Seng menguat 149,13 poin atau 0,62% ke 24.221,48, indeks Shanghai turun 2,98 poin atau 0,09% ke 3.454,78, dan indeks Strait Times menguat 21,01 poin atau 0,53% ke 4.010,64.

“Bursa regional Asia bergerak variatif, pasar mencermati pernyataan Presiden AS Donald Trump dan pimpinan bank sentral AS, serta menantikan hasil pertemuan Politbiro China,” ujar Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus.

Dari mancanegara, Presiden AS Donald Trump menyurati Ketua The Fed Jerome Powell untuk menerapkan suku bunga super rendah. Hal ini menunjukkan adanya kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi AS ke depan seiring dengan kebijakan tarif perdagangan. Di platform media sosial Truth Social, Trump mengkritik The Fed yang belum juga menurunkan suku bunga. Dia berpendapat bahwa dewan The Fed seharusnya merasa malu atas kondisi yang dialami oleh AS.

Sementara itu, pada Selasa (1/7/2025) Jerome Powell menegaskan bahwa bank sentral tetap bersabar mengenai pemotongan suku bunga lebih lanjut, tetapi tidak mengesampingkan pengurangan pada pertemuan bulan ini, dan menekankan bahwa langkah-langkah di masa mendatang akan bergantung pada data yang masuk. Powell juga mencatat bahwa The Fed akan memangkas suku bunga, apabila bukan karena dampak inflasi dari tarif Trump.

Dari kawasan Asia, pelaku pasar beralih ke pertemuan Politbiro di China pada akhir bulan ini, yang mana para pejabat diharapkan untuk mengungkap langkah-langkah stimulus tambahan yang ditujukan untuk mengimbangi dampak ekonomi dari tarif AS yang tinggi.

 

Sentimen: neutral (0%)