Sentimen
Undefined (0%)
2 Jul 2025 : 16.28
Informasi Tambahan

Agama: Kristen

Kab/Kota: Salatiga

Tim R2C FTEK UKSW Unjuk Gigi di Tingkat Internasional, Raih Gelar Juara

2 Jul 2025 : 16.28 Views 8

Espos.id Espos.id Jenis Media: News

Tim R2C FTEK UKSW Unjuk Gigi di Tingkat Internasional, Raih Gelar Juara

Esposin, SALATIGA -- Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) terus mengharumkan nama kampus di kancah internasional dengan mengukir prestasi di berbagai bidang. Kali ini datang dari bidang teknologi robotika. Pada turnamen bergengsi “International Robosport Tournament (IRT) Federation of International Robosports Association (FIRA) Indonesia Open 2025”, tim Robotics Research Center (R2C) Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer (FTEK) berhasil meraih posisi Runner Up pada kategori Robot Mini Soccer 3kg dan juara harapan 1 pada kategori SUMO 3kg, baru-baru ini. 

Turnamen internasional ini mempertemukan lebih dari 800 peserta yang tergabung dalam 280 tim dari berbagai negara yakni Indonesia, Singapura, Malaysia, Yaman, Thailand, Laos, Mesir, India, Pakistan serta sejumlah negara dari Eropa. 

Prestasi gemilang yang dicapai oleh tim R2C berkat robot Mini Soccer 3kg ini didesain dengan apik dengan pergerakan yang dikontrol wireless menggunakan stik PS, sehingga dapat bergerak sesuai kemauan user. Keunikan robot ini mengambil referensi dari permainan sepak bola, di mana robot tersebut memasukkan bola ke dalam gawang untuk menang. Sementara itu, body berbahan dasar plat menjadikan Sumo robot 3kg tahan terhadap benturan sehingga mampu mendorong dan mengeluarkan robot musuh dari arena yang sudah ditentukan yakni satu lawan satu.

Meraih Prestasi di Panggung Internasional

Saat diwawancarai pada Rabu (02/07/2025), Ketua Umum R2C Vito Wicaksono Sulistyanto mengungkapkan kesan mendalamnya atas torehan prestasi ini. “Kami senang dan kagum, mampu bersaing dan meraih prestasi di panggung internasional meskipun dengan persiapan yang singkat. Kemenangan ini membuktikan bahwa riset dan kerja keras tim selama ini tidak sia-sia dan bisa diakui di secara global,” tutur Vito Wicaksono. 

Vito Wicaksono Sulistyanto menerangkan untuk pertama kalinya tim R2C mengikuti lomba IRT. Sebelumnya, R2C aktif berpartisipasi dalam Kontes Robot Indonesia (KRI) dan pernah menembus delapan besar tingkat nasional pada divisi Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Beroda. Keputusan untuk beralih ke IRT diambil karena divisi yang biasa diikuti di KRI tidak diselenggarakan tahun ini. 

“Ini merupakan pengalaman pertama bagi tim R2C. Berkat kemampuan adaptasi yang cepat dan melakukan riset-riset menjadi kunci kesuksesan tim ini untuk meraih juara,” ungkapnya.

Ia juga menceritakan salah satu yang paling berkesan dari kemenangan ini adalah waktu persiapan yang singkat. “Di tengah kesibukan mengikuti kuliah, tim R2C hanya memiliki waktu kurang lebih satu bulan untuk melakukan riset, perancangan, pembuatan, dan pengujian robot,” ungkapnya. 

Vito Wicaksono Sulistyanto juga menerangkan bahwa tim R2C memiliki ambisi besar untuk terus aktif di dunia robotika dan mencapai target ke depan yakni meningkatkan prestasi dengan meraih juara 1 di kompetisi IRT tahun depan. “Selain itu, tim akan terus memantau kompetisi robotika lainnya baik di tingkat nasional maupun internasional,” bebernya.

Tak lupa ia juga menyampaikan ungkapan terima kasih kepada berbagai pihak, khususnya fakultas dan universitas atas dukungannya dalam hal administrasi dan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan oleh tim R2C selama lomba. 

Kebanggaan Universitas 

Capaian ini tak hanya menjadi kebanggaan bagi tim R2C FTEK saja, melainkan juga menjadi kebanggaan bagi universitas. Dalam Ibadah Senin yang berlangsung di Balairung Universitas pimpinan universitas mengumumkan prestasi tersebut di hadapan seluruh civitas academica UKSW. Rektor UKSW Profesor Intiyas Utami menyampaikan rasa bangganya kepada tim R2C karena secara konsisten mengharumkan nama FTEK dan UKSW di tingkat nasional hingga internasional. 

“Kami merasa bangga, mengapresiasi, dan mendorong teman-teman untuk tetap meningkatkan kompetensinya. Kami berharap tahun depan prestasinya bisa ditingkatkan lagi,” katanya. 

Kemenangan R2C di kancah internasional ini menunjukan komitmen UKSW untuk mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 pendidikan berkualitas. Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 31 Prodi Unggul dan A. Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai "Creative Minority" yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat. (NA)

Sentimen: neutral (0%)