Sentimen
Undefined (0%)
1 Jul 2025 : 22.55
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Semarang

Tokoh Terkait

Bunga Krisan Putih untuk Gamma-Darso, Simbol Perlawanan Tanpa Kekerasan

1 Jul 2025 : 22.55 Views 9

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jateng

Bunga Krisan Putih untuk Gamma-Darso, Simbol Perlawanan Tanpa Kekerasan

Esposin, SEMARANG – Di tengah hiruk-pikuk sidang di Pengadilan Negeri (PN) Semarang, Selasa (1/7/2025), sejumlah aktivis membagikan bunga krisan putih. Bukan sekadar bunga, melainkan simbol harapan dan solidaritas. Bunga itu mereka sematkan pada keluarga almarhum Gamma dan Darso, dua warga sipil yang tewas dalam dugaan kekerasan aparat.

Aksi ini digelar Koalisi Rakyat Lawan Kekerasan, bertepatan dengan peringatan Hari Anti Penyiksaan Internasional. Koalisi tersebut terdiri dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Semarang, LBH Semarang, Aksi Kamisan Semarang, Jaringan Pers Mahasiswa Semarang Raya, dan Kaukus Advokat Progresif Indonesia (KAPI).

“Bunga krisan putih ini simbol solidaritas kami. Kami ingin menyuarakan keadilan dan menolak kekerasan yang terus terjadi,” ujar Ketua AJI Semarang, Aris Mulyawan.

Aris menyoroti bagaimana kekerasan oleh aparat masih terjadi berulang di Jawa Tengah. Ia menyebut kasus Gamma dan Darso hanya sebagian dari deretan panjang peristiwa kekerasan, termasuk insiden tragis seorang anggota polisi yang membunuh bayinya sendiri.

“Ini bentuk refleksi atas situasi kekerasan di Jateng. Dalam waktu dekat saja, ada tiga kasus dugaan extrajudicial killing. Ini keprihatinan serius,” tambah Aris.

Selain itu, Aris mengingatkan bahwa jurnalis dan masyarakat sipil seharusnya mendapat perlindungan, bukan justru menjadi korban. Ia mendesak penegakan hukum tegas terhadap pelaku kekerasan, siapa pun itu.

Senada, Cornelius Gea dari LBH Semarang menyebut peringatan Hari Anti Penyiksaan Internasional seharusnya menjadi momen reflektif bagi semua pihak, terutama institusi keamanan negara.

“Selama 79 tahun berdiri, Polri justru kerap menjadi ancaman bagi rakyat. Refleksi seperti ini bukan datang dari institusi, tapi dari tekanan masyarakat sipil,” tegasnya.

Di sisi lain, pengacara keluarga Darso, Antoni Yudha Timor, menyampaikan apresiasi atas dukungan moral dari publik. Menurutnya, perhatian masyarakat bisa menjadi bahan bakar semangat dalam menuntut keadilan di ruang sidang.

“Kami mengajak masyarakat untuk tak takut bersuara. Bila mengalami kekerasan atau intimidasi, jangan diam. Kami siap mendampingi,” ujar Antoni.

Keluarga korban pun merespons penuh haru. Istri Darso, Poniyem, dan ayah Gamma, Andi Prabowo, berharap perjuangan mereka di pengadilan berbuah keadilan sejati.

“Semoga keadilan untuk anak saya dan untuk korban lainnya bisa benar-benar terwujud,” ucap Andi.

Sentimen: neutral (0%)