Esposin, SOLO - Memberikan yang terbaik untuk buah hati adalah impian setiap orang tua. Salah satu langkah penting yang bisa dilakukan sejak dini adalah memberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif pada bayi. 

Tak hanya sebagai sumber nutrisi utama, ASI juga memiliki manfaat luar biasa untuk tumbuh kembang bayi.

Dokter Spesialis Anak sekaligus Konselor Laktasi di RS JIH Solo, dr. Kartun Henky Sulistyo, M.Sc., Sp.A(K) Neo, menjelaskan bahwa ASI eksklusif diberikan selama enam bulan pertama kehidupan bayi. Artinya, selama periode ini, bayi hanya menerima ASI tanpa tambahan makanan atau minuman lain, termasuk susu formula.

"Orang tua tentu ingin anaknya tumbuh dan berkembang secara optimal. Salah satu caranya adalah melalui pemberian ASI eksklusif," terang dr. Kartun Henky.

Manfaat Luar Biasa ASI Eksklusif

Menurut dr. Kartun, ASI bukan sekadar makanan, tapi juga perlindungan alami bagi bayi. Berikut ini beberapa manfaat utama pemberian ASI eksklusif:

1. Melindungi dari Penyakit

ASI mengandung antibodi yang mampu melindungi bayi dari berbagai infeksi dan penyakit. Salah satu contohnya adalah diare, yang sering menyerang bayi yang tidak mendapatkan ASI secara eksklusif.

"Ada kandungan antibodi dalam ASI yang bisa membantu bayi terhindar dari penyakit, bahkan penyakit-penyakit berat," jelasnya.

2. Mencegah Alergi

ASI juga berperan dalam mencegah alergi, terutama alergi terhadap susu formula. Karena ASI berasal dari ibu sendiri, kecil kemungkinan bayi mengalami reaksi alergi.

"Banyak bayi yang alergi terhadap susu formula. Tapi kalau ASI, karena berasal dari ibunya sendiri, umumnya tidak menimbulkan alergi," tambahnya.

3. Mendukung Perkembangan Otak

ASI kaya akan zat penting seperti DHA, AA, dan lemak esensial yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak bayi. Dengan asupan nutrisi ini, pertumbuhan kognitif si kecil pun akan lebih optimal.

4. Tidak Terganggu oleh Obat

Satu hal yang sering disalahpahami oleh orang tua adalah tentang pemberian obat saat bayi sedang dalam masa ASI eksklusif. dr. Kartun menegaskan bahwa jika bayi perlu obat karena kondisi medis, hal itu tidak membatalkan status ASI eksklusif, asalkan makanan tambahan tidak diberikan. (NA)