Sentimen
Undefined (0%)
30 Jun 2025 : 14.37
Informasi Tambahan

Agama: Kristen

Grup Musik: iKON

Kab/Kota: Jati, Salatiga, Semarang

Gegap Gempita Closing IICF 2025: UKSW Tampilkan Semangat Keberagaman

30 Jun 2025 : 14.37 Views 8

Espos.id Espos.id Jenis Media: News

Gegap Gempita Closing IICF 2025: UKSW Tampilkan Semangat Keberagaman

Esposin, SALATIGA - Dinginnya udara malam kota Salatiga tak menyurutkan semangat para mahasiswa memeriahkan acara penutupan Pesta Budaya Indonesian International Culture Festival (IICF) 2025 pada Kamis malam (26/6/2025) di Lapangan Sepak Bola, Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW). 

UKSW kembali menunjukkan jati dirinya sebagai rumah keberagaman, tempat berbagai budaya bertemu dan saling menginspirasi.

Ajang “Closing IICF 2025” ini sekaligus menandai berakhirnya Pesta Budaya yang telah dilaksanakan pada 24-26 Juni 2025. Keriuhan acara kali ini menjadi simbol semangat toleransi dan keberagaman, merajut ikatan persatuan melintasi 23 etnis dan partisipan internasional yang andil dalam perhelatan tahunan ini. 

Rektor UKSW Profesor Intiyas Utami bersamaan dengan menutup acara IICF 2025, turut menyampaikan rasa bangga dan berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam menyukseskan acara. Ia menekankan pentingnya IICF yang tak hanya sebagai ikon universitas, namun juga kebanggaan kota Salatiga. 

“Kami bangga sebab acara ini adalah ikon bagi UKSW dan juga kota Salatiga, melalui IICF kali ini semoga kita semua dapat mewujudkan kampus Indonesia mini yang menghormati keberagaman,” tuturnya. 

Sementara Ketua Senat Mahasiswa Universitas (SMU) Tri Aprivander Waruwu, menyampaikan bahwa penyelenggaraan IICF 2025 menyiratkan pesan penting bagi civitas akademika dan masyarakat, yakni menampilkan karakter serta kolaborasi lintas budaya.

“IICF diadakan oleh SMU untuk menampilkan karakter serta kolaborasi antar budaya. Dengan ini diharapkan mampu memantik semangat perjuangan dan persatuan,” ungkapnya. 

Semangat Keberagaman 

Selain diikuti oleh 23 etnis beserta partisipan asing dari Jepang dan Timor Leste, masyarakat kota Salatiga juga turut menyemarakkan malam penutupan Pesta Budaya yang diantaranya mempersembahkan kolaborasi etnis nusantara, yakni tari kreasi baru oleh gabungan partisipan. 

Tari kreasi baru ini menampilkan sejumlah mahasiswa dari berbagai etnis serempak merayakan keberagaman melalui koreografi. Menceritakan tentang seorang perempuan yang menjadi korban perundungan oleh teman-teman sebaya. 

Namun seiring bertumbuhnya nilai kebangsaan dan persatuan, mereka saling mengingatkan arti menjadi anak bangsa yang menjunjung tinggi toleransi. 

Marnisa Taileleu, salah satu penari yang tergabung dalam etnis Parurukat Togat Mentawai (Patomen), merasa bangga menjadi bagian dari gabungan partisipan yang menjadi representasi dari kampus Indonesia mini. Ia juga menyampaikan apresiasi atas kegiatan IICF 2025 yang berlangsung meriah. 

“Sangat bangga bisa menampilkan tari kontemporer bersama teman-teman lintas etnis. Kalau untuk acara sendiri sangat seru dan memuaskan karena kita bisa mengenal budaya satu sama lain,” ujarnya. 

Warga Karanggondang, Kabupaten Semarang, Arni, datang bersama suami dan anaknya, mengaku menikmati kemeriahan acara dari persembahan tari kreasi baru hingga penampilan Guest Star DJ Dwipa. Ia berharap acara IICF dapat berlangsung setiap tahun. 

“Acaranya meriah, sangat bagus sekali. Semoga ke depannya terus lebih baik,”ujarnya. 

Melalui kegiatan ini pula, UKSW menunjukkan dukungan nyata terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDGs ke-4 pendidikan berkualitas, dan SDGs ke-17 kemitraan untuk mencapai tujuan. 

Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 28 Prodi Unggul dan A. 

Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai "Creative Minority" yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat. (NA)

Sentimen: neutral (0%)