Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Semarang
Kasus: korupsi, Tipikor
Tokoh Terkait

Hevearita Gunaryanti Rahayu
Mbak Ita: Iuran Kebersamaan di Bapenda Sudah Ada Sejak Era Hendi
Espos.id
Jenis Media: Jateng

Esposin, SEMARANG – Mantan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita, membantah tudingan bahwa ia menikmati atau memerintahkan pengumpulan dana “iuran kebersamaan” di lingkungan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Semarang.
Dalam kesaksiannya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Semarang, Senin (30/6/2025), Mbak Ita menyatakan bahwa praktik tersebut sudah berlangsung sejak masa kepemimpinan wali kota sebelumnya, Hendrar Prihadi atau Hendi.
“Dia datang ke saya, duduk di depan saya, dan bilang: 'Bu, ini ada tambahan operasional, seperti yang saya kasih ke Pak Hendi dulu',” kata Mbak Ita, menirukan ucapan Kepala Bapenda, Indriyasari.
Menurut Mbak Ita, iuran kebersamaan adalah dana yang dikumpulkan dari pegawai penerima insentif pajak, dan digunakan untuk kepentingan internal seperti konsumsi hingga kegiatan rekreasi bersama.
Ia mengaku saat menandatangani SK pembagian insentif, dirinya belum sepenuhnya memahami detail aturan tersebut karena baru menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota. Bahkan saat masih menjabat sebagai Wakil Wali Kota, ia tidak pernah menerima salinan SK terkait.
“Makanya saya sempat bertanya ke Kabag Hukum, karena dalam SK itu ada juga nama institusi lain seperti Sekda dan DPRD,” ujarnya.
Mbak Ita juga mengungkap bahwa dirinya telah mengembalikan sejumlah uang yang diterima, termasuk Rp1,2 miliar yang diberikan kepada suaminya, Alwin Basri. Uang tersebut dikembalikan dalam bentuk dolar Singapura dan diserahkan langsung ke Indriyasari.
Terkait tas berisi uang yang menjadi barang bukti dalam persidangan, Mbak Ita membantah klaim saksi yang menyebut warnanya putih. Ia menyatakan tas tersebut adalah produk merek Rorokenes dengan warna berbeda.
Sementara itu, Indriyasari tetap pada keterangannya bahwa permintaan dana berasal dari pihak Mbak Ita. Namun, ia juga mengakui bahwa iuran kebersamaan telah lama berjalan di Bapenda sebagai dana operasional informal.
“Iuran kebersamaan itu berasal dari pegawai yang mendapat insentif. Sudah berjalan sejak lama, untuk kepentingan bersama,” ujar Indriyasari.
Sentimen: neutral (0%)