Esposin, SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menambah jumlah Sekolah Rakyat untuk tahun ajaran 2025/2026. Kini, total ada sembilan sekolah berbasis asrama (boarding school) yang siap menampung 850 siswa baru, dari sebelumnya hanya lima sekolah.

Kepala Dinas Sosial Jateng, Imam Maskur, menyampaikan bahwa empat kabupaten baru menyatakan kesiapannya membuka Sekolah Rakyat, yakni Magelang dan Blora (tahap 1), serta Banjarnegara dan Wonosobo (tahap 1B). Lima sekolah lainnya sebelumnya telah ada di Banyumas, Temanggung, Solo, Magelang, dan Pati.

“Tujuh sentra tersebut masuk tahap 1 dan mulai kegiatan belajar mengajar pada Juli 2025,” kata Imam, Jumat (27/6/2025).

Sementara dua sekolah di tahap 1B akan mulai beroperasi pada tahun berikutnya (2026), setelah tahap kedua dimulai.

Khusus untuk Warga Kurang Mampu

Sekolah Rakyat diperuntukkan bagi masyarakat yang terdaftar dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Program ini merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan akses pendidikan gratis kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu.

“Program ini agar orang-orang yang kurang mampu mendapat pendidikan layak untuk anak-anaknya,” lanjut Imam.

Rincian Kuota Sekolah Rakyat 2025/2026:

Berikut rincian jumlah rombongan belajar (Rombel) dan daya tampung siswa di masing-masing sentra:

1. Sentra Kartini, Temanggung: 5 Rombel – 125 siswa (SMA)
2. Sentra Antasena, Magelang: 4 Rombel – 100 siswa (SMA)
3. Sentra Baturaden, Banyumas: 2 Rombel – 50 siswa (SMA)
4. Sentra Margo Laras, Pati: 4 Rombel – 100 siswa (SMP)
5. Sentra Prof Suharso, Solo: 8 Rombel – 200 siswa (SMA)
6. Sentra Magelang: 2 Rombel – 50 siswa (SMA)
7. Sentra Blora: 2 Rombel – 50 siswa (SMP dan SMA)
8. SKB Banjarnegara (Pemkab): 3 Rombel – 75 siswa (SMP)
9. Wonosobo (Pemkab): 4 Rombel – 100 siswa (SMA)