Sentimen
Undefined (0%)
26 Jun 2025 : 17.10
Informasi Tambahan

BUMN: BNI

Kab/Kota: Solo, Yogyakarta

2028, Solo Jadi Kota Cashless

26 Jun 2025 : 17.10 Views 14

Espos.id Espos.id Jenis Media: Bisnis

2028, Solo Jadi Kota Cashless

Esposin, SOLO—Wali Kota Solo Respati Ardi menargetkan pada 2028 Kota Solo akan menjadi kota dengan pembayaran nontunai (cashless) di semua lini. Saat ini, para tukang becak di Kota Bengawan telah difasilitasi pembayaran ongkos dengan QRIS dan berikutnya adalah tukang parkir.

Wali Kota mengatakan dalam digitalisasi transaksi di Kota Solo akan diluaskan ke semua lini. Setelah pedagang pasar-pasar tradisional, kini tukang becak sudah diarahkan untuk melayani transaksi nontunai menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS dari penumpangnya.  

Setelah tukang becak, sasaran digitalisasi transaksi cashless berikutnya adalah juru parkir. Menurutnya, aktivitas parkir merupakan salah satu kegiatan yang sangat akrab dengan kehidupan sehari-hari warga. Sehingga transaksi digital pada lini tersebut juga harus dimaksimalkan.

Lebih jauh ke depan, semua transaksi di semua lini diharapkan menggunakan QRIS. Ia menargetkan pada 2028 Kota Solo sudah menjadi Kota Cashless.

“2028 Solo akan cashless semuanya. Solo Kota Cashless. Mulai dari retribusi pedagang pasar, pembayaran pajak, transaksi di pasar, transaksi di UMKM, dll. Becak-becak sudah bisa [dimulai pakai QRIS] meskipun harus pelan-pelan disosialisasikan," ujarnya di sela-sela acara Edukasi Sistem Pembayaran Perlindungan Konsumen dan Cinta Bangga Paham Rupiah di Balai Kota Solo, Kamis (26/6/2025). 

"Memang ini tidak bisa cepat. Nah ini yang kedua (berikutnya) adalah zona parkir. Kita koordinasi dengan Bank Indonesia dan Dinas Perhubungan, kita akan coba zona parkir cashless. Ini kegiatan di kehidupan sehari-hari yang belum bisa dilakukan pembayaran dengan cashless, khususnya QRIS on the street. Yang parkir off the street sudah semua didorong untuk cashless,” tambahnya.

Sebagai langkah awal, digitalisasi pembayaran parkir ini akan dilakukan sosialisasikan kepada juru parkir dan berikutnya akan dilakukan uji coba di beberapa kantong parkir.

“Memang [program ini] tidak bisa cepat-cepat, tapi tukang becak saja bisa, berarti juru parkir juga bisa. Nanti kita coba salah satu koridor parkir untuk menggunakan cashless," urai Respati.

Sementara itu, acara Edukasi Sistem Pembayaran Perlindungan Konsumen dan Cinta Bangga Paham Rupiah edukasi sistem Pembayaran tersebut merupakan kolaborasi antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo, BNI, Pemkot (Dinas Perhubungan), dan Forum Komunikasi Keluarga Becak Surakarta.

Kegiatan ini merupakan salah satu upaya percepatan implementasi digitalisasi sistem pembayaran di sektor transportasi tradisional, khususnya becak.

Dalam kesempatan itu, RCEO BNI Wilayah Yogyakarta, Ariyanto Suwondo Geni, antara lain mengatakan program Akselerasi Digitalisasi Pembayaran Terkini (Adipati) Becak QRIS Solo merupakan salah satu inovasi penting dalam meningkatkan efisiensi dan keamanan transaksi keuangan di Kota Solo.

“Adipati Becak QRIS Solo adalah contoh nyata dari komitmen kami untuk meningkatkan kualitas pelayanan keuangan dan mempromosikan penggunaan teknologi digital di masyarakat. BNI mendukung program pemerintah dan BI sangat bangga dapat menjadi bagian dari transformasi digital ini,” ujarnya.

Sementara itu, Plt Kepala KPW BI Solo Haris Purnomo Hadi mengatakan sebelumnya telah diberikan fasilitas QRIS kepada 100 penarik becak. Dan kali ini dilakukan kepada 250 penarik becak yang difasilitasi oleh BNI.

“Ini dikomandani oleh Pak Yudi [Pemimpin BNI Surakarta Yudi Darmawan] untuk kolaborasinya yang luar biasa ini, dan QRIS-nya sudah jadi hari ini. Dan kepada bapak-bapak dan ibu penarik becak, QRIS-nya bisa langsung dipasang dan digunakan untuk bertransaksi,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu penarik becak asal Kelurahan Gandekan, Kecamatan Jebres, Solo, Muhammad Ridwan, mengatakan transaksi menggunakan QRIS sudah menjadi tuntutan masa kini. Meski ia tidak menggunakan HP, transaksi bisa dipantau oleh istrinya di rumah.

“Saya kira ke depan orang-orang sudah mulai bayar pakai QRIS. Sehingga bantuan ini bagi saya sangat bermanfaat kalau nanti ada orang yang bayar tidak pakai uang tunai. Mereka bisa memfoto [scan] kodenya [barcode], nanti bisa langsung dilihat oleh istri yang bawa HP,” ujarnya.

Di sisi lain, dalam acara tersebut perwakilan penarik becak melakukan simulasi menarik becak keliling halaman balai Kota Solo dengan mengangkut penumpang dan diakhiri dengan menerima pembayaran QRIS.

Para penumpangnya tidak lain adalah Wali Kota Solo dan para pejabat yang hadir pada acara tersebut.

Sentimen: neutral (0%)