Sentimen
Undefined (0%)
26 Jun 2025 : 10.06
Informasi Tambahan

Agama: Islam

BUMN: Baznas

Event: Ramadhan

Hewan: Gajah

Institusi: MUI

Kab/Kota: Madinah

Tokoh Terkait
Ubaidillah

Ubaidillah

Sejarah Tahun Baru Islam dan Jadwal Puasa Sunnah Tasua serta Asyura

26 Jun 2025 : 10.06 Views 3

Espos.id Espos.id Jenis Media: Lifestyle

Sejarah Tahun Baru Islam dan Jadwal Puasa Sunnah Tasua serta Asyura

Esposin, JAKARTA - Peringatan 1 Muharram sebagai awal tahun dalam kalender Hijriah mengandung makna mendalam dan menjadi saat yang tepat untuk refleksi spiritual serta memperkuat keimanan.

Merujuk pada kalender Hijriah Indonesia tahun 2025, tanggal 1 Muharram 1447 H bertepatan dengan hari Jumat, 27 Juni 2025. Tanggal ini sekaligus menjadi titik awal pergantian tahun dari 1446 ke 1447 Hijriah, dan diperingati oleh umat Islam sebagai Tahun Baru Islam.

Berdasarkan situs Nu online, bulan Muharram merupakan salah satu waktu yang dianjurkan untuk melaksanakan ibadah puasa bagi umat Islam. Bahkan, puasa di bulan ini dinilai memiliki keutamaan lebih tinggi dibanding puasa lainnya setelah Ramadhan.

Hal ini sebagaimana disampaikan dalam sabda Nabi Muhammad SAW:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. (رواه مسلم)

Artinya: Dari Abu Hurairah RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yakni Muharram. Dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR Muslim).

Salah satu bentuk puasa yang dianjurkan pada bulan ini adalah puasa Tasua dan Asyura, yang masing-masing jatuh pada tanggal 9 dan 10 Muharram. Kedua puasa ini mengandung banyak keutamaan dan nilai spiritual yang sangat tinggi.

Lalu, kapan jadwal puasa Tasu’a dan Asyura dalam penanggalan Masehi tahun 2025? Berikut ini informasinya.

Jadwal puasa Tasua dan Asyura 2025

Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia 2025 yang diterbitkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, 1 Muharram 1447 H jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025, maka 9 Muharram diperkirakan akan bertepatan dengan Sabtu, 5 Juli 2025. Pada hari inilah umat Islam dianjurkan menunaikan puasa sunnah Tasua.

Sementara itu, 10 Muharram, yang dikenal sebagai hari Asyura, jatuh pada Minggu, 6 Juli 2025 waktu yang juga dianjurkan untuk menjalankan puasa sebagai bentuk ibadah dan mengenang peristiwa penting dalam sejarah Islam.

Berikut jadwal penting di bulan Muharram 1447 Hijriah:

• 1 Muharram 1447 H jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025, yang diperingati sebagai Tahun Baru Islam.

• 9 Muharram 1447 H, bertepatan dengan Sabtu, 5 Juli 2025, menjadi waktu yang dianjurkan untuk menjalankan puasa Tasua.

• 10 Muharram 1447 H, jatuh pada Minggu, 6 Juli 2025, saat yang utama bagi umat Muslim menunaikan puasa Asyura.

Hari-hari tersebut bukan sekadar tanggal dalam kalender Islam, melainkan momen penuh sejarah dan kemuliaan. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita menyiapkan diri dan menandai tanggal-nya agar bisa menyambutnya dengan ibadah yang maksimal.

Sejarah Penetapan Awal Tahun Baru Islam

Tanggal 1 Muharram dikenal luas sebagai penanda dimulainya tahun baru dalam sistem kalender Hijriah. Di balik penetapan tanggal ini sebagai awal tahun Hijriah, tersimpan kisah sejarah yang menarik untuk disimak.

Merujuk pada Kalender Hijriah Indonesia tahun 2025, 1 Muharram 1447 H bertepatan dengan hari Jumat, 27 Juni 2025. Tanggal ini sekaligus menjadi titik awal pergantian tahun dari 1446 ke 1447 Hijriah, dan diperingati oleh umat Islam sebagai Tahun Baru Islam.

Namun, yang jarang diketahui banyak orang adalah bahwa penetapan 1 Muharram sebagai awal tahun baru Islam tidak dilakukan pada masa Nabi Muhammad SAW.

Justru, keputusan ini muncul di era pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab, sebagai bagian dari kebutuhan administratif dalam sistem pemerintahan Islam saat itu.

Lalu, mengapa Muharram yang dipilih sebagai bulan pertama, dan bukan bulan saat peristiwa hijrah itu sendiri terjadi? Dengan memahami asal-usul penetapan 1 Muharram sebagai awal tahun dalam kalender Islam menjadi hal yang penting, karena di dalamnya terkandung nilai-nilai sejarah yang tetap bermakna hingga saat ini.

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut uraian lengkap yang dirangkum dari situs MUI dan beragam sumber lainnya.

Asal usul penetapan 1 Muharram sebagai Tahun Baru Islam dan hari penting

Sejarah penetapan kalender Islam bermula pada masa Khalifah Umar bin Khattab, tepatnya tahun ke-17 Hijriah. Saat itu, Gubernur Basrah, Abu Musa al-Asy'ari, mengirimkan surat kepada sang khalifah. Dalam suratnya, ia mengungkapkan kebingungan karena banyak dokumen resmi yang tidak mencantumkan tahun, sehingga menyulitkan proses pencatatan dan pengarsipan.

Pada masa itu, sistem penanggalan yang digunakan umat Islam masih mengacu pada tradisi Arab sebelum Islam, yakni hanya mencantumkan bulan dan tanggal tanpa menyebutkan tahunnya. Kondisi ini menimbulkan kerumitan dalam urusan administrasi pemerintahan.

Dari keresahan tersebut, Khalifah Umar kemudian mengambil inisiatif untuk merumuskan sistem penanggalan Islam. Ia membentuk sebuah tim yang terdiri dari para sahabat terkemuka seperti Ali bin Abi Thalib, Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Zubair bin Awwam, Sa’ad bin Abi Waqqas, dan Thalhah bin Ubaidillah, guna menyusun kalender resmi bagi umat Islam.

Pembahasan pertama yang dilakukan oleh tim adalah menentukan momen yang akan dijadikan awal tahun dalam sistem penanggalan Islam. Beberapa pendapat mencuat: ada yang mengusulkan agar dimulai dari tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW (tahun Gajah), ada pula yang mengajukan tahun diangkatnya beliau menjadi Rasul, dan ada juga yang menyarankan tahun wafatnya Nabi sebagai titik awal.

Namun, pendapat Ali bin Abi Thalib yang mengusulkan tahun hijrahnya Nabi dari Makkah ke Madinah akhirnya disepakati oleh seluruh sahabat. Peristiwa hijrah dianggap sebagai tonggak penting dalam sejarah Islam, karena menjadi simbol peralihan dari masa kegelapan menuju masyarakat Islam yang berperadaban.

Setelah tahun awal ditentukan, pembahasan pun berlanjut pada penetapan bulan pertama dalam kalender Islam. Sebagian sahabat mengusulkan bulan Rabi’ul Awwal sebagai awal tahun, mengingat peristiwa hijrah Nabi terjadi pada bulan tersebut. Akan tetapi, usulan ini tidak diterima.

Khalifah Umar justru menetapkan bulan Muharram sebagai pembuka dalam kalender Hijriah. Keputusan ini juga didukung oleh Utsman bin Affan. Alasannya, meski hijrah fisik berlangsung di bulan Rabi’ul Awwal, persiapan hijrah sudah dimulai sejak bulan Muharram, tepat setelah baiat Aqabah yang berlangsung di penghujung Dzulhijjah.

Karena Muharram adalah bulan yang datang setelah Dzulhijjah, maka dipandang tepat untuk menjadi bulan pertama dalam kalender Islam. Dengan demikian, disepakatilah 1 Muharram sebagai awal tahun dalam penanggalan Hijriah yang digunakan hingga kini oleh umat Islam di seluruh dunia.

1 Muharram merupakan hari penting bagi umat Islam

Berdasarkan rangkuman dari situs Baznas, dalam ajaran Islampun, bulan Muharram memiliki kedudukan istimewa karena sarat akan makna dan sejarah penting di dalamnya.

Salah satu tandanya adalah penetapan 1 Muharram sebagai awal tahun baru dalam kalender Hijriah, menjadikannya hari yang bernilai khusus bagi umat Islam.

Secara historis, Muharram termasuk dalam deretan bulan suci yang dikenal sebagai al-asyhur al-hurum, yakni bulan-bulan yang dimuliakan dan diharamkan untuk berperang.

Nabi Muhammad SAW sendiri menempatkan Muharram sebagai bulan yang paling utama setelah Ramadhan. Karena keutamaannya, umat Islam dianjurkan untuk menjalankan puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram, sebagaimana dijelaskan oleh banyak ulama.

Tak hanya itu, Muharram juga diyakini sebagai waktu yang penuh rahmat, di mana Allah SWT membuka pintu pengampunan bagi hamba-hamba-Nya atas dosa dan kesalahan yang telah lalu.

Lebih dari itu, Muharram memiliki keistimewaan lain karena menjadi penanda dimulainya tahun baru dalam sistem penanggalan Islam. Oleh sebab itu, sudah sepatutnya umat Islam memahami asal-usul penetapan kalender Hijriah yang bermula dari bulan ini.

Sentimen: neutral (0%)