Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Sukoharjo
Kasus: stunting
Tokoh Terkait

Etik Suryani
Kualitas Pembangunan Manusia di Sukoharjo Meningkat, Ini Buktinya
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, SUKOHARJO–Bupati Sukoharjo Etik Suryani memberi perhatian khusus pada pembangunan manusia, di samping merealisasikan program pembangunan infrastruktur.
Pembangunan manusia yang diintervensi mencakup beberapa hal, seperti pendidikan, kesehatan, serta pemberdayaan dan perlindungan perempuan dan anak.
Pada kepemimpinan periode ke-2 ini, Bupati Sukoharjo Etik Suryani memastikan merealisasikan program pemberian beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu yang diberi nama Program Beasiswa Kuliah Sukoharjo Pintar. Program anyar itu direaisasikan 2025 ini.
“Kuota beasiswa yang disiapkan untuk 100 mahasiswa dengan alokasi Rp12,5 juta/mahasiswa. Tahun ini pasti direalisasikan. Ini bagian dari intervensi Pemkab Sukoharjo untuk meningkakan kualitas SDM, terutama mahasiswa yang menjadi calon penerus pemimpin bangsa,” kata Bupati Etik, Selasa (24/6/2025).
Dia juga berkonsentrasi pada penanganan tengkes atau stunting sejak kepemimpinan periode pertama 2021-2024. Menurut Bupati, stunting bukan sekadar masalah kesehatan, tetapi persoalan pembangunan manusia yang berdampak jangka panjang terhadap kualitas SDM Indonesia. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) mengerahkan Kader Pembangunan Manusia (KPM) untuk terlibat aktif dalam penanganan stunting di tingkat desa dan kelurahan.
Tim pendamping keluarga (TPK) juga turut ambil bagian dalam pencegahan stunting dengan memberi makanan tambahan. Selain itu mereka memantau perkembangan gizi anak balita di 167 desa/kelurahan.
Penanganan stunting di Sukoharjo pun menunjukkan tren positif. Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) Sukoharjo yang merujuk pada Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat Elektronik (E-PPGBM), kasus stunting di Kabupaten Jamu pada 2020 tercatat 7,76%. Sejak saat itu kasus stunting turun. Pada 2021 kasus stunting turun menjadi 7,11%, 2022 dan 2023 masing-masing 6,77%.
Dalam bidang perlindungan anak, Pemkab Sukoharjo mampu mempertahankan predikat Kabupaten Layak Anak (KLA) kategori Madya empat kali berturut-turut pada 2019, 2021, 2022 dan 2023. Pemkab menargetkan naik satu level dengan meraih KLA kategori Nindya pada 2024.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) semakin menunjukkan kualitas pembangunan manusia di Sukoharjo semakin meningkat. Pada 2022, IPM Sukoharjo tercatat 77,94. Nilai IPM itu tertinggi se-Jawa Tengah dan di atas nilai rata-rata Jawa Tengah. Kemudian pada 2023, IPM Sukoharjo meningkat menjadi 78,65. Sementara pada 2024, IPM Sukoharjo naik menjadi 79,3.
Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Sukoharjo, Sumini, menyampaikan pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, dan akselerasi percepatan penanganan stunting bagian dari komitmen Pemkab Sukoharjo dalam mencetak SDM unggul, berkualitas, dan berdaya saing. Mereka diharapkan memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah di Sukoharjo.
“Untuk menghasilkan SDM unggul dan berdaya saing dibutuhkan komitmen dan konsistensi dalam menjalankan program-program nyata yang menyasar generasi muda sebagai calon pemimpin masa depan,” ujar dia.
Sentimen: neutral (0%)