Esposin, TEHERAN — Media televisi nasional Iran melaporkan bahwa gencatan senjata dengan Israel telah resmi berlaku pada Selasa (24/6/2025), menyusul serangan rudal yang menewaskan sedikitnya empat orang di wilayah Israel selatan.

Sky News melaporkan sirene peringatan terdengar di sejumlah wilayah, termasuk Tel Aviv, sementara warga diperintahkan berlindung.

Sesaat kemudian jet tempur Israel terbang dengan mengancam di langit Iran hingga Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump turun tangan

Menanggapi rudal balistik yang diluncurkan dari Iran ke Israel pada dini hari - yang melanggar gencatan senjata, di mata pejabat Israel - puluhan jet tempur Israel terbang dengan mengancam di atas wilayah udara Iran, bersiap untuk melakukan serangan.

Pertunjukan kekuatan militer ini tiba-tiba terganggu oleh panggilan telepon penting antara Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Menurut sumber, Trump menuntut Netanyahu untuk menghentikan operasi tersebut, karena khawatir akan potensi konflik yang lebih luas yang dapat melanda wilayah tersebut.

Dalam hitungan jam, jet-jet tersebut diperintahkan untuk kembali ke pangkalan, yang menyoroti keseimbangan kekuatan dan diplomasi yang rapuh di wilayah yang sudah tegang.

Namun, satu jet tempur melakukan serangan bom tunggal, menjatuhkan satu bom di lokasi yang dianggap simbolis daripada strategis.

Sebelumnya, Trump menyebut bahwa “gencatan senjata penuh dan total” telah disepakati antara Iran dan Israel, yang akan dimulai sekitar pukul 05.00 waktu Inggris, atau pukul 11.00 WIB.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi juga mengonfirmasi bahwa Teheran “tidak berniat melanjutkan serangan” selama Israel menghentikan tindakan agresif terhadap rakyat Iran.

Trump menyebut kesepakatan ini sebagai akhir dari konflik yang dijuluki “Perang 12 Hari”, dan memuji keberanian kedua negara dalam menghentikan perang yang “dapat menghancurkan Timur Tengah.”

“Hari ini adalah hari yang luar biasa bagi Amerika Serikat dan Timur Tengah — dan hari yang sangat indah bagi dunia,” kata Trump dalam wawancara dengan NBC. Ia menambahkan, “Saya rasa mereka tidak akan pernah saling menembak lagi.”