Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Kristen
Grup Musik: iKON
Kab/Kota: Alor, Salatiga
Kasus: stunting
Festival Budaya IICF UKSW: 23 Etnis Rayakan Keberagaman Nusantara
Espos.id
Jenis Media: Jateng

Esposin, SALATIGA – Hiruk-pikuk budaya dari berbagai penjuru Nusantara menyatu di satu tempat,lapangan sepak bola Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga. Suasana meriah terasa sejak pagi, Selasa (24/6/2025), saat ratusan mahasiswa dan pengunjung antusias mengikuti pembukaan Indonesian International Culture Festival (IICF) 2025.
Lebih dari sekadar pameran budaya, IICF yang kini memasuki tahun ke-11 ini telah menjadi ikon UKSW sebagai kampus Indonesia mini. Di tengah deretan tenda-tenda etnis, aroma makanan khas dari berbagai daerah menggoda indera. Sementara miniatur rumah adat, pakaian tradisional, hingga alat musik dan permainan rakyat, menjadikan area kampus UKSW seperti etalase kekayaan budaya Tanah Air.
Rektor UKSW, Prof. Intiyas Utami, menegaskan bahwa IICF bukan sekadar seremoni tahunan. "Kegiatan ini menjadi ruang nyata untuk menumbuhkan nasionalisme dan kecintaan pada keberagaman. Salah satu kekayaan terbesar kita adalah makanan nusantara," ujarnya seusai pembukaan.
Menurutnya, makanan tradisional juga menyimpan potensi besar untuk mendukung program pengentasan stunting. "Kandungan gizi lokal dari tiap daerah sangat luar biasa jika dikembangkan dengan baik," imbuhnya.
Tahun ini, sebanyak 23 etnis turut ambil bagian, lengkap dengan miniatur rumah adat dan kuliner khas masing-masing. Rikko Yan Lado Ae, ketua panitia IICF 2025, menjelaskan bahwa selain pameran budaya dan kuliner, pengunjung juga bisa mencoba berbagai permainan tradisional.
“Acara ini terbuka untuk umum. Kami ingin masyarakat ikut merasakan semangat kebhinekaan yang kami rayakan bersama di UKSW,” ujar Rikko.
Salah satunya adalah Himpunan Mahasiswa Alor (Himmasal) yang memboyong miniatur rumah adat Lopo, serta memamerkan benda budaya Moko—nekara perunggu yang biasa digunakan sebagai mas kawin. Mereka juga membawa kuliner khas seperti kue rambut dan jagung katemak, makanan berbahan daun kelor, kacang, dan jagung yang biasa disantap sehari-hari oleh masyarakat Alor.
Di tengah keramaian, Septiana, seorang pengunjung, tak bisa menyembunyikan kekagumannya. “Kita bisa melihat ragam budaya hanya di satu tempat. Seru banget! Ada penampilan, makanan, sampai rumah adat juga,” ucapnya dengan senyum lebar.
IICF UKSW 2025 akan berlangsung selama tiga hari, hingga Kamis (26/6/2025). Bagi Anda yang rindu pada akar budaya atau ingin merasakan hangatnya kebhinekaan, festival ini bisa jadi jawaban.
Sentimen: neutral (0%)