Sentimen
Undefined (0%)
24 Jun 2025 : 19.00
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bantul, Depok, Gunungkidul, Yogyakarta

Kasus: kecelakaan

Tokoh Terkait

Ratusan Nelayan Bantul Tak Melaut karena Ombak Setinggi 4 Meter Terjang Laut DIY

24 Jun 2025 : 19.00 Views 5

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jogja

Ratusan Nelayan Bantul Tak Melaut karena Ombak Setinggi 4 Meter Terjang Laut DIY

Esposin, BANTUL – Ratusan nelayan di pesisir Kabupaten Bantul terpaksa libur melaut karena gelombang pasang disertai angin kencang menerjang laut selatan Daerah Istimewa Yogyakarta sejak Minggu (22/6/2025). 

Stasiun Meteorologi Jogja juga telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku pada 24–27 Juni 2025. Tinggi gelombang diprediksi mencapai 2,5 meter hingga 4,0 meter di wilayah perairan Kulonprogo, Bantul, Gunungkidul, serta Samudra Hindia Selatan Jogja.

Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah IV Kabupaten Bantul, Nugroho, menjelaskan bahwa dampak cuaca ekstrem ini cukup signifikan terhadap aktivitas nelayan.

“Praktis puluhan nelayan dari Pantai Samas hingga Pantai Pandansimo tidak melaut sejak gelombang tinggi disertai angin kencang terjadi. Kemungkinan baru akan kembali melaut pada Sabtu, karena Jumat besok bertepatan dengan Jumat Kliwon, hari pantangan bagi nelayan,” ujar Nugroho, Selasa (24/6/2025).

Selain faktor cuaca, hasil tangkapan yang minim serta harga benih bening lobster (BBL) yang rendah juga membuat nelayan enggan melaut. Sebagian beralih mencari ikan kecil dengan jaring eret di tepi pantai atau menangkap impun (anakan ikan) di bibir pantai.

Di sisi lain, Nugroho mengimbau wisatawan untuk ekstra waspada. Khususnya di Pantai Baru yang memiliki dua palung besar di sisi tengah dan timur. Rambu peringatan dan personel SAR telah ditempatkan untuk mencegah kecelakaan laut.

“Kami minta pengunjung jangan mandi atau bermain air di sekitar palung, karena sangat berbahaya,” katanya.

Salah satu nelayan Pantai Depok, Agus, mengungkapkan gelombang yang mencapai 4 meter dan angin hingga 16 knot membuat aktivitas melaut terlalu berisiko.

“Musim angin timuran juga bikin tangkapan ikan makin susah. Jadi nelayan banyak yang memilih tidak ambil risiko,” katanya.

Berdasarkan data BMKG, kondisi gelombang ini berisiko tinggi terhadap pelayaran, khususnya perahu nelayan: risiko meningkat jika kecepatan angin ≥ 15 knot dan gelombang ≥ 1,25 meter; kapal tongkang: kecepatan angin ≥ 16 knot dan gelombang ≥ 1,5 meter dan kapal ferry: kecepatan angin ≥ 21 knot dan gelombang ≥ 2,5 meter.

BMKG memantau kondisi secara berkala dan meminta masyarakat pesisir serta pelaku wisata dan perikanan memperhatikan peringatan resmi demi keselamatan.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Gelombang Tinggi Terjang Pantai Selatan DIY, Ratusan Nelayan Bantul Tak Melaut

Sentimen: neutral (0%)