Sentimen
Undefined (0%)
24 Jun 2025 : 19.10
Informasi Tambahan

Institusi: UNAIR

Kab/Kota: Bojonegoro, Surabaya

Mahasiswa UNAIR Dinobatkan sebagai Wakil II Kange Bojonegoro

24 Jun 2025 : 19.10 Views 22

Espos.id Espos.id Jenis Media: News

Mahasiswa UNAIR Dinobatkan sebagai Wakil II Kange Bojonegoro

Esposin, SURABAYA -- Mohammad Pradana Setyawan, mahasiswa Program Studi Teknologi Radiologi Pencitraan, Fakultas Vokasi UNAIR, berhasil meraih Wakil II Kange Bojonegoro 2025 dalam ajang Wastra Batik Festival yang digelar sejak Maret hingga Juni 2025. Pengumuman pemenang itu disampaikan pada Jumat (20/6/2025) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Ajang dua tahunan itu menjadi wadah strategis bagi pemuda-pemudi Bojonegoro untuk menjadi duta wisata dan budaya daerah. Pradana bersaing dengan puluhan peserta dari berbagai latar belakang dalam serangkaian seleksi ketat selama empat bulan.

Proses Seleksi Panjang dan Ketat

Pradana menjelaskan bahwa proses seleksi terdiri dari berbagai tahapan, mulai dari seleksi berkas, tes psikologi, hingga sesi presentasi dan tanya jawab. Peserta juga diminta menunjukkan bakat, mengikuti motion challenge, dan mempresentasikan proyek advokasi dalam waktu dua pekan.

“Manajemen waktu menjadi tantangan tersulit. Selama satu bulan saya harus bolak-balik Surabaya–Bojonegoro setiap akhir pekan, sambil tetap menjalankan tanggung jawab akademik dan kegiatan organisasi,” ujarnya, Selasa (24/6/2025).

Pada malam grand final, Pradana berhasil memberikan jawaban berbasis data resmi dari BPS dan Otorita IKN saat ditanya seputar isu pemindahan Ibu Kota Negara (IKN), yang mengantarkannya meraih posisi Wakil II.

Gagas Kontribusi Budaya Daerah

Sebagai Wakil II Kange Bojonegoro, Pradana menggagas proyek pelestarian budaya anyaman daun pandan khas Desa Tondomulo. Ia menerapkan pendekatan DENP (Digitalization, Education, Nature, Promotion) sebagai upaya konkret pelestarian warisan lokal.

“Saya membuat media digital untuk promosi dan edukasi, menyelenggarakan pelatihan bagi generasi muda, membentuk komunitas perajin, dan memperluas pasar produk anyaman,” jelasnya.

Inisiatif itu harapannya mampu menghidupkan kembali kearifan lokal yang hampir terlupakan, sekaligus memberdayakan masyarakat desa secara ekonomi dan budaya.

Mahasiswa Harus Berani Menjelajah Potensi

Ajang itu juga membuka ruang refleksi bagi Pradana tentang pentingnya eksplorasi diri. Ia berpesan kepada mahasiswa UNAIR agar tidak takut melangkah ke luar zona nyaman.

“Jangan takut gagal. Takutlah jika tidak pernah mencoba. Kampus adalah tempat terbaik untuk tumbuh dan memberi makna, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk masyarakat,” tegasnya.

Harapan untuk UNAIR dan Daerah

Pradana berharap UNAIR terus menjadi rumah bagi para agen perubahan. “Saya bangga menjadi bagian dari UNAIR, kampus yang telah membuktikan kontribusinya pada pembangunan berkelanjutan,” ungkapnya.

Ia bertekad menjadikan pencapaiannya ini sebagai titik awal untuk terus bergerak, berkontribusi, dan membawa dampak nyata bagi daerah dan bangsa. (NA)

Sentimen: neutral (0%)