Esposin, SALATIGA — Dalam balutan suasana hangat, Direktorat Kemahasiswaan (DEM) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) menyelenggarakan seremoni pelepasan para atlet yang akan berlaga pada Pekan Olahraga Mahasiswa Provinsi (Pomprov) Jawa Tengah di Wilayah Rayon III, Jumat (20/6/2025). 

Tak hanya melepas para atlet, kegiatan ini juga menjadi ajang penghargaan bagi mahasiswa UKSW yang lolos dalam Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa). Momen ini tak sekadar menjadi prosesi simbolik, namun menjadi penguatan rohani dan batin para peserta untuk siap tampil sebagai duta sportivitas dan pembawa nama baik almamater.

Turut hadir dan memberikan dukungan langsung Rektor UKSW Profesor Intiyas Utami, Wakil Rektor Bidang Pengajaran, Akademik, dan Kemahasiswaan (WR PAK) Profesor Ferdy Semuel Rondonuwu, serta Direktur DEM Giner Maslebu, S.Si., S.Pd., M.Si. Suasana syahdu mengiringi doa pengutusan yang dipimpin oleh Kepala Campus Ministry, Pendeta Ferry Nahusona, M.Si., yang menyerahkan keberangkatan para atlet ke dalam penyertaan kasih dan kuasa Tuhan.

Dalam sambutannya, Giner Maslebu menyampaikan bahwa sebanyak 61 atlet UKSW yang berasal dari berbagai program studi, didampingi oleh 13 official, siap bertarung di sembilan cabang olahraga, yakni Taekwondo, Atletik, Tenis Lapangan, Sepak Takraw, Panjat Tebing, Bulutangkis, Pencak Silat, Bola Voli, dan Bola Basket.

“Dalam beberapa pekan ke depan, mulai 23 Juni hingga 10 Juli 2025, kalian akan tampil mewakili UKSW. Kita juga patut bersyukur, setelah hampir lima tahun mencoba, akhirnya Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) kita lolos, didukung oleh 14 mahasiswa dari delapan fakultas. Ini bukan semata-mata tentang kompetisi, namun bagian dari perjalanan iman dan keilmuan, demi prestasi yang dipersembahkan untuk kemuliaan Tuhan,” ungkapnya.

Kobarkan Semangat Menyala

Rektor UKSW Profesor Intiyas Utami menyampaikan kebanggaan mendalam atas keberanian dan dedikasi para mahasiswa dalam menggali potensi serta merespons kesempatan dengan semangat berprestasi. 

“Kami bangga melihat semangat kalian menggali potensi dan mengasah bakat. Apa pun hasil yang diperoleh, UKSW akan tetap memeluk kalian dengan bangga. Kalian bukan sekadar atlet, tapi duta UKSW. Mari kita jaga nama baik almamater, bertandinglah dengan sportivitas, kobarkan semangat yang menyala,” tutur Rektor Intiyas penuh semangat.

Senada dengan Rektor, WR PAK Profesor Ferdy Rondonuwu turut memberikan dorongan moral yang mendalam. Baginya, para atlet adalah wajah UKSW yang akan menampilkan keunggulan bukan hanya dalam teknik, tapi juga dalam karakter.

“Soal kemenangan, itu bagian dari otoritas Tuhan. Tugas kita adalah berlatih dan tampil dengan penuh tanggung jawab. Kalian membawa bukan hanya citra UKSW, tetapi juga citra Allah,” tuturnya.

Dari sisi atlet, semangat untuk mempersembahkan yang terbaik juga menggema. Thasya Maria Luarmasse, mahasiswa Fakultas Teologi sekaligus atlet Taekwondo UKSW, menyampaikan bahwa persiapan timnya telah mencapai tahap optimal.

“Tahun ini, target kami adalah emas. Kami sudah mempersiapkan dengan latihan intensif, dari dua kali seminggu menjadi empat kali seminggu. Ini semua demi performa maksimal, terlebih setelah Pomprov, kami juga akan menghadapi ajang di Kemenpora. Kami ingin Taekwondo UKSW makin dikenal dan diperhitungkan,” ujar Thasya optimistis.

Sementara itu, dalam semangat yang serupa, Anthonie dari tim PPK Ormawa mengungkapkan rasa syukurnya atas kelolosan program yang sempat diragukan.

“Terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan. Kami sempat pesimis, namun Tuhan menopang. Kami akan mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat di Grobogan, membantu desa dalam irigasi pertanian. Semoga ini menjadi kontribusi nyata UKSW bagi masyarakat,” jelasnya.

Adapun pembukaan resmi POMPROV akan digelar pada Selasa, 24 Juni 2025 di Auditorium Rubiyano Misman, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.

Momen pelepasan atlet UKSW ini menjadi salah satu bentuk nyata kontribusi terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) ke-3 kehidupan sehat dan sejahtera, SDGs ke-4 pendidikan berkualitas, SDGs ke-5 kesetaraan gender, SDGs ke-10 mengurangi ketimpangan, SDGs ke-11 kota dan komunitas yang berkelanjutan, serta SDGs ke-17 kemitraan untuk mencapai tujuan. 

Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 31 Prodi Unggul dan A. 

Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai "Creative Minority" yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat.  (NA)