Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Karanganyar
Sejumlah SD Negeri di Karanganyar Minim Siswa, Ini Penyebabnya
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, KARANGANYAR--Sejumlah Sekolah Dasar Negeri (SD) di Karanganyar minim peminat atau siswa baru dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran (TA) 2025/2026.
Selain kalah pamor, keberadaan sekolah swasta dinilai lebih baik dari sisi sarana dan prasarana (sarpras) hingga inovasi.
Salah satu sekolah minim siswa seperti di SDN 2 Suruh Kalang, Kecamatan Jaten. Kepala SDN 2 Suruh Kalang, Tohari, mengatakan hingga penutupan pendaftaran SPMB per Senin (23/6/2025), hanya menerima lima orang siswa. Jumlah ini sedikit meningkat dibanding tahun ajaran yang lalu, hanya menerima tiga siswa.
"Minim siswa. Tahun ini hanya lima orang yang mendaftar. Tapi alhamdulillah naik dari tahun lalu yang mendaftar tiga orang," kata dia kepada Espos, Selasa (24/6/2025).
Dia mengatakan minimnya siswa terjadi karena berada satu halaman dengan SDN 1 Suruh Kalang. Selain itu juga dikepung sekolah swasta berbasis agama yang memang kini banyak dipilih orangtua murid. Dia mengatakan berbagai upaya telah dilakukan sekolah untuk menarik siswa bersekolah di SDN 2 Suruh Kalang.
"Kita sudah sosialisasi ke TK-TK. Tapi memang banyak yang memilih ke swasta, yang basisnya agama," kata dia.
Dia berharap Pemerintah memberikan perhatian serius dengan kondisi sekolah negeri. Terutama memberikan pembatasan ke sekolah swasta sehingga sekolah negeri masih mendapatkan siswa.
Minimnya siswa juga terjadi di SDN 2 Wonorejo, Gondangrejo. Jumlah siswa yang mendaftar pada SPMB tahun ini hanya ada 5 orang.
"Sejak pendaftaran dibuka 2 Juni kemarin, sampai sekarang baru lima orang yang mendaftar," ujar guru SDN 2 Wonorejo, Sri Mariyani.
Dia mengatakan jika siswa yang mendaftar pada tahun ajaran baru ini lebih sedikit dibanding tahun-tahun sebelumnya. Biasanya setiap tahun ajaran baru, SDN 2 Wonorejo menerima tujuh hingga 10 orang siswa. Minimnya siswa yang mendaftar ini terjadi sejak lima tahun terakhir. Menurutnya, banyak orangtua yang menyekolahkan anaknya ke sekolah swasta terutama yang berbasis agama.
"Sekolah kita ini lokasinya masuk, bukan di pinggir jalan. Lalu banyak orang tua yang memilih menyekolahkan anak di MI," kata dia.
Berbagai upaya telah dilakukan sekolah untuk menarik minat siswa bersekolah di SDN 2 Wonorejo. Pihak sekolah, kata dia, secara door to door promosi ke orangtua agar menyekolahkan anaknya di SDN 2 Wonorejo. Selain itu juga memberikan informasi ke TK-TK tentang SDN 2 Wonorejo. Namun demikian, sekolahnya masih tetap kalah pamor dengan sekolah swasta.
Kepala Bidang (Kabid) SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karanganyar, Eny Dwi Suryani, mengatakan beberapa SD minim siswa karena salah satunya berada di lokasi wilayah terpencil. Kemudian kalah sarpras dengan sekolah swasta. Banyak masyarakat yang kini memilih sekolah swasta terutama berbasis agama.
"Sekolah negeri pembiayaan hanya satu sumber BOS pemerintah. Sedangkan sekolah swasta ada biaya SPP iuran orangtua dan BOS," kata dia.
Dia mengatakan pemerintah terus memberikan motivasi kepada sekolah negeri untuk meningkatkan inovasi agar masyarakat percaya menyekolahkan anaknya di sana. Namun masyarakat tetap banyak yang memilih menyekolahkan anak ke sekolah swasta. Upaya peningkatan sarpras juga terus dilakukan pemerintah ke sekolah-sekolah negeri ditengah keterbatasan anggaran.
Sentimen: neutral (0%)