Sentimen
Undefined (0%)
24 Jun 2025 : 15.31
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Madiun, Ponorogo, Wonogiri

Penataan Kawasan Monumen Reog Ponorogo, Pemerintah Kucurkan Dana Rp10,6 Miliar

24 Jun 2025 : 15.31 Views 19

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jatim

Penataan Kawasan Monumen Reog Ponorogo, Pemerintah Kucurkan Dana Rp10,6 Miliar

Esposin, PONOROGO – Pemerintah Pusat menggelontorkan dana yang bersumber dari APBN senilai Rp10,6 miliar untuk penataan kawasan pendukung ekosistem wisata di Monumen Reog dan Museum Peradaban (MRMP) Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. 

Anggaran sebanyak itu khusus digunakan untuk menata kawasan wisata di sekitar monument setinggi 126 meter yang berlokasi di perbukitan kapur Kecamatan Sampung tersebut. Anggaran Rp10,6 miliar itu merupakan dana lokasi khusus (DAK) Tematik Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu (PPKT) dan Instruksi Presiden Jalan Daerah (IJD) yang bertujuan untuk mendukung konektivitas prasarana transportasi antar wlayah. 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Ponorogo, Jamus Kunto Purnomo, mengatakan Pemerintah Pusat menggelontorkan DAK Tematik PPKT 2024 senilai Rp10,6 miliar untuk mendukung proyek MRMP. 

Dia menyebut penataan kawasan pendukung ekosistem wisata di MRMP telah terlaksana akhir 2024 lalu. Pembangunan infrastruktur berupa jalan paving, drainase, instalasi pengolahan air limbah komunal, jaringan air minum, dan tempat pembuangan sampah berkonsep reduce, reuse, dan recycle (3R). 

“Lingkungan sekitar monument sudah dibenahi jalannya dan dipercantik lingkungannya. Sebauh kawasan permukiman yang hidup karena ada pasar serta aktivitas produktif warga. Penataan lingkungan yang tematik dan holistic untuk menyiapkan kawasan pendukung pariwisata,” kata dia yang dikutip dari ponorogo.go.id, Selasa (24/6/2025). 

Jamus menjelaskan sedangkan untuk tahun ini akan fokus merampungkan segmen-segmen drainase yang tersisa. Salah satu titik utama pekerjaan adalah sistem drainase di sekitar Pasar Sampung dengan menggunakan saluran pracetak U-ditch berbentuk huruf U yang memungkinkan pengerjaan lebih cepat dan rapi. 

“Dua bulan saja pekerjaan selesai karena bukan drainase konvensional yang harus menata batu kali satu per satu. Sengaja pakai U-ditch, cukup gali, pasang, lalu tutup. Sederhana serta efisien,” jelas dia. 

Lebih lanjut, kata Jamus, untuk tahun 2026 pihaknya akan mengusulkan kegiatan peningkatan jalan melalui program lanjutan IJD. Ruas jalan strategis yang mendukung konektivitas antar wilayah bakal mendapat prioritas. 

Menurut dia, Pemerintah Pusat lewat IJD ingin membantu daerah untuk memperbaiki infrastruktur jalan vital bagi konektivitas dan mobilitas masyarakat. 

“Infrastruktur jalan menuju MRMP layak masuk kriteria pengusulan. Prinsipnya adalah menjaga kesiapan kawasan tetap prima sampai monument difungsikan. Kawasan itu harus sudah benar-benar siap menyambut wisatawan,” terang Jamus. 

Dia mengklaim jalan luar wilayah menuju MRMP sudah terkoneksi dengan baik. Semisal dari arah Sarangan dan Tawangmangu terhubung melalui jalur Sampung-Parang. Sedangkan dari arah Wonogiri, pengunjung dapat mengambil jalur Pohijo-Sampung yang infrastruktur jalannya sudah baik. Sementara itu, perbaikan jalan jalur Sampung-Bangunrejo-Danyang-Mlilir terhubung ke Madiun juga tuntas. 

‘’Kalau dari arah kota di Ponorogo bisa lewat Somoroto ke Ngambakan yang  jalannya diperlebar dan diaspal. Kalau bicara jalan, maka bicara konektivitas,’’ terangnya.

Dia menegaskan penataan kawasan bukan sekadar pembangunan fisik, tetapi narasi panjang tentang kebangkitan budaya, pemberdayaan masyarakat, dan arah baru pembangunan Ponorogo yang akan mendongkrak kekuatan sektor skonomi. 

Sentimen: neutral (0%)