Sentimen
Undefined (0%)
23 Jun 2025 : 22.00
Informasi Tambahan

Kasus: korupsi

Tokoh Terkait

Diperiksa 12 Jam, Nadiem Makarim Apresiasi Kejagung soal Kasus Chromebook

23 Jun 2025 : 22.00 Views 13

Espos.id Espos.id Jenis Media: News

Diperiksa 12 Jam, Nadiem Makarim Apresiasi Kejagung soal Kasus Chromebook

Esposin, JAKARTA -- Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, menjalani pemeriksaan selama 12 jam oleh penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung, Senin (23/6/2025). Ia diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek.

Usai pemeriksaan, Nadiem menyampaikan apresiasi kepada penyidik Kejagung atas profesionalisme mereka.

"Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada jajaran Kejaksaan. Proses hukum dijalankan dengan menjunjung asas keadilan, transparansi, dan praduga tak bersalah," ujar Nadiem di Gedung Jampidsus, Jakarta.

Ia menegaskan kehadirannya sebagai bentuk kepatuhan pada hukum.

"Sebagai warga negara, saya percaya bahwa penegakan hukum yang adil dan transparan adalah pilar demokrasi dan pemerintahan yang bersih," lanjutnya.

Nadiem tiba di Gedung Jampidsus sekitar pukul 09.10 WIB dan keluar pukul 21.00 WIB didampingi kuasa hukumnya.

Kasus Korupsi Chromebook

Kejagung sedang menyelidiki dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek tahun 2019–2022. Kasus ini mencuat karena dugaan pemufakatan jahat yang melibatkan tim teknis untuk menyusun kajian pengadaan secara tidak objektif.

Menurut Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar, kajian teknis diarahkan agar pengadaan difokuskan pada laptop dengan sistem operasi Chrome, meskipun tidak sesuai kebutuhan.

"Pada 2019, uji coba 1.000 unit Chromebook oleh Pustekkom tidak efektif. Tim teknis awalnya merekomendasikan laptop dengan sistem operasi Windows, tapi kajiannya kemudian diganti," jelas Harli.

Dari sisi anggaran, proyek ini menelan dana mencapai Rp9,98 triliun, terdiri dari Rp3,58 triliun dana satuan pendidikan dan Rp6,39 triliun dari dana alokasi khusus.

Sentimen: neutral (0%)