Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Bank Mandiri, BNI, BRI
Kab/Kota: Shanghai
Kasus: zona merah
Partai Terkait
IHSG Ditutup Melemah, Eskalasi Konflik Timur Tengah Masih Jadi Fokus
Espos.id
Jenis Media: Bisnis

Espos.id, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (23/6/2025) ditutup melemah seiring pelaku pasar masih mencermati eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah.
IHSG ditutup melemah 120,00 poin atau 1,74% ke posisi 6.787,14. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 11,10 poin atau 1,45% ke posisi 753,83. Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, semua atau sebelas sektor melemah yaitu paling dalam sektor barang konsumen non primer yang minus 3,36%, diikuti oleh sektor properti yang turun 2,97% dan sektor teknologi yang turun 2,55%. Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu SICO, PNSE, PTMR, RUIS, dan APEX. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni IOTF, PTBA, SSTM, CINT, dan AGAR.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.363.337 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 25,39 miliar lembar saham senilai Rp12,79 triliun. Sebanyak 128 saham naik, 535 saham menurun, dan 140 tidak bergerak nilainya.
Deretan saham dengan nilai transaksi tinggi juga mencatatkan pelemahan harga pada perdagangan hari ini. Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) turun 1,85%, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) turun 0,86%, PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) turun 0,2%, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) turun 1,22%. Selain bank jumbo, saham dengan transaksi tinggi lainnya melemah. Harga saham PTBA misalnya jeblok 14,92% dan PGEO melorot 4,69%.
Sementara itu sejumlah saham migas bergerak menguat seiring kenaikan harga minyak dunia imbas konflik Iran dan Israel yang kian memanas. Harga saham PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) naik 7,82% dan PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) naik 1,4%.
Pada perdagangan hari ini, terdapat sejumlah saham yang mencatatkan kinerja paling jeblok atau top losers. Harga saham PT Sumber Energi Makmur Tbk. (IOTF) misalnya turun 14,97%. PTBA yang melorot 14,92% juga masuk ke dalam top losers. Lalu, harga saham PT Sunson Textile Manufacture Tbk. (SSTM) juga turun 14,91%.
Terdapat pula deretan saham yang paling kinclong atau top gainers. Harga saham PT Sigma Energy Compressindo Tbk. (SICO) naik 27,36%, PT Pudjiadi & Sons Tbk. (PNSE) naik 25%, dan PT Master Print Tbk. (PTMR) naik 25%.
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, David Kurniawan mengatakan pasar saham hari ini dipengaruhi oleh sentimen konflik Iran dan Israel yang kian memanas. Konflik tersebut mendorong harga minyak dunia melonjak. Pasar saham Indonesia pun terdampak negatif. "Geopolitik antara Israel-Iran masih krusial. Jika konflik mereda, minyak turun dan saham konsumen terangkat. Sebaliknya, jika eskalasi meningkat, pasar energi naik dan sektor pertahanan mendapat keuntungan," kata David.
Pantauan bursa saham regional Asia menunjukkan antara lain indeks Nikkei menguat 2,23 poin atau 0,01% ke 38.401,50, indeks Hang Seng menguat 158,65 poin atau 0,67% ke 23.689,48, indeks Shanghai menguat 21,69 poin atau 0,65% ke 3.381,78, dan indeks Strait Times melemah 4,17 poin atau 0,1% ke 3.930,64.
“IHSG ditutup melemah, akibat kekhawatiran akan dampak meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah, dan kenaikan harga minyak mentah terhadap ekonomi domestik di tengah melemahnya daya beli masyarakat dan perang tarif,” ujar Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim. Di sisi lain, kekhawatiran pasar bahwa perang akan meluas mereda, karena ada kecenderungan China dan Rusia mendorong gencatan senjata di forum Persatuan Bangsa Bangsa (PBB).
Meskipun demikian, pelaku pasar masih khawatir dengan potensi penutupan Selat Hormuz oleh Iran yang dapat mendorong kenaikan signifikan pada harga minyak mentah dan gas.
Dari Jepang, rilis data Jibun Bank Manufacturing PMI Flash bulan Juni 2025 naik menjadi 50,4 dari sebelumnya 49,4 pada Mei 2025. Jibun Bank Services PMI Flash Juni 2025 juga membaik ke level 51,5 dari 51 di Mei 2025.
Dari Jerman, data HCOB Manufacturing PMI Flash Juni 2025 ke level 49 dari sebelumnya 48,3 di Mei 2025. Dari Inggris, S&P Global Manufacturing PMI Flash Juni 2025 naik ke level 47,7 dari 46,4 di Mei 2025. Demikian juga dengan S&P Global Services PMI Flash Juni 2025 ke level 51,3 dari 50,9 di Mei 2025.
Sentimen: neutral (0%)