Sentimen
Undefined (0%)
22 Jun 2025 : 18.18
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Washington

Partai Terkait

Trump Ancam Iran: Serangan Selanjutnya Bisa Lebih Dahsyat

22 Jun 2025 : 18.18 Views 14

Espos.id Espos.id Jenis Media: Dunia

Trump Ancam Iran: Serangan Selanjutnya Bisa Lebih Dahsyat

Esposin, WASHINGTON — Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali melontarkan pernyataan keras terhadap Iran. Ia menyebut negara tersebut sebagai "pelaku bully di Timur Tengah" dan memperingatkan bahwa serangan AS selanjutnya bisa jauh lebih menghancurkan jika eskalasi tidak segera dihentikan.

Iran, pelaku bully Timur Tengah, sekarang harus berdamai,” ujar Trump dalam pidato nasional yang disiarkan di berbagai saluran televisi AS.

“Jika tidak, serangan di masa mendatang akan jauh lebih besar dan jauh lebih mudah dilakukan,” lanjutnya. “Akan ada perdamaian, atau akan ada tragedi besar bagi Iran—jauh lebih parah daripada yang terjadi dalam delapan hari terakhir.”

Pernyataan tersebut muncul setelah Amerika Serikat melancarkan serangan udara terhadap tiga fasilitas nuklir di Iran pada Sabtu (21/6/2025), yang diklaim Trump sebagai “serangan yang sangat sukses”.

Respons Dunia Internasional

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, menyatakan kekhawatirannya terhadap eskalasi militer di kawasan.

“Ini adalah eskalasi yang sangat berbahaya di kawasan yang sudah rapuh, dan menjadi ancaman langsung terhadap perdamaian serta keamanan internasional,” ungkap Guterres melalui akun media sosial X pada Minggu (22/6/2025).

Guterres juga memperingatkan meningkatnya risiko konflik yang tak terkendali, yang berpotensi menimbulkan konsekuensi buruk bagi warga sipil, stabilitas kawasan, dan dunia.

Ia menyerukan kepada seluruh negara anggota PBB untuk menahan diri, mengedepankan de-eskalasi, dan mematuhi hukum internasional serta Piagam PBB.

Israel Dituding Sebagai Pemicu

Sebelumnya, Israel dilaporkan telah lebih dulu melancarkan serangan udara terhadap sejumlah fasilitas yang berkaitan dengan program nuklir Iran sejak 13 Juni. Permintaan Israel agar AS ikut serta dalam operasi militer tersebut menjadi pemicu keterlibatan langsung Amerika Serikat.

Langkah AS ini memicu peringatan keras dari Teheran, yang menegaskan agar Washington tidak ikut campur. Namun, keterlibatan AS justru dinilai dapat memperburuk eskalasi konflik yang sudah panas dan bisa menyulut perang terbuka di kawasan Timur Tengah.

 

Sentimen: neutral (0%)