Liga Arab Kutuk Serangan Israel ke Iran, Desak De-Eskalasi
Espos.id
Jenis Media: Dunia

Esposin, ISTANBUL — Negara-negara Liga Arab mengutuk keras serangan udara Israel terhadap Iran pada Jumat (13/6/2025) dan mendesak dihentikannya segera eskalasi militer tersebut.
Mereka juga mendesak upaya regional dan internasional untuk mencegah situasi memburuk dan berusaha mencapai gencatan senjata komprehensif.
Dilansir Anadolu, para menteri luar negeri Liga Arab berkumpul di Istanbul, Turki untuk membahas perkembangan terkait konflik di Timur Tengah, khususnya serangan Israel terhadap Iran yang dimulai pada 13 Juni, sekaligus menghadiri sidang ke-51 Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang berlangsung 21-22 Juni.
Pernyataan final seusai pertemuan darurat tersebut menyatakan bahwa serangan Israel merupakan “pelanggaran nyata terhadap kedaulatan negara anggota PBB dan ancaman terhadap perdamaian dan keamanan regional.”
Pernyataan itu mendesak Dewan Keamanan PBB untuk bertindak cepat dan memikul tanggung jawabnya untuk menghentikan eskalasi, memperingatkan bahwa kegagalan untuk melakukannya dapat menjerumuskan kawasan tersebut ke dalam ketidakstabilan yang lebih dalam.
Para menteri juga menyerukan agar perundingan tentang program nuklir Iran dilanjutkan dan menyatakan dukungan terhadap upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan.
Pernyataan itu juga mengaitkan pertempuran terkini dengan perang Israel di Jalur Gaza, menuntut diakhirinya operasi militer Israel, akses kemanusiaan segera dan berkelanjutan, serta penghentian tindakan ilegal Israel di Tepi Barat yang diduduki.
Para menteri memperingatkan bahwa tindakan Israel tersebut mendorong kawasan itu semakin dekat ke konflik yang lebih luas.
Mereka menegaskan kembali dukungan terhadap Inisiatif Perdamaian Arab 2002, yang mengakui Israel sebagai imbalan atas pembentukan negara Palestina yang merdeka di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Mereka juga menyerukan upaya baru untuk mewujudkan solusi dua negara.
Prakarsa tersebut mengutuk setiap pelanggaran wilayah udara negara-negara di kawasan tersebut oleh pihak mana pun, dan menahan diri dari menargetkan fasilitas nuklir yang tunduk pada perlindungan Badan Energi Atom Internasional.
Mereka juga menekankan perlunya semua negara di kawasan tersebut untuk menyetujui Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir.
Sentimen: neutral (0%)