Esposin, JAKARTA -- Ketua Steering Committee Piala Presiden 2025, Maruarar Sirait, memastikan bahwa turnamen pramusim bergengsi ini akan diikuti oleh enam tim, terdiri dari empat klub Indonesia dan dua klub luar negeri. Turnamen ini memperebutkan total hadiah senilai Rp11 miliar, dengan juara pertama membawa pulang Rp5 miliar.

“Hadiah juara satu Rp5 miliar, juara dua Rp3 miliar, juara tiga Rp2 miliar, dan juara empat Rp1 miliar,” kata Maruarar di Kantor Emtek, Jakarta, Kamis (12/6/2025).

Turnamen edisi ketujuh ini akan dimulai pada awal Juli 2025, dengan laga pembuka digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.

Setelah laga pembuka, pertandingan selanjutnya akan berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung. Stadion GBLA (Gelora Bandung Lautan Api) batal digunakan karena kondisi rumput dinilai tidak layak.

“Saya sudah cek ke GBLA bersama Pak Dedi [Gubernur Jawa Barat] dan Pak Farhan [Wali Kota Bandung]. Kami simpulkan GBLA belum siap, jadi pindah ke Si Jalak Harupat,” jelas Maruarar.

Meski belum mengumumkan daftar tim peserta, Maruarar menyebut informasi lengkap akan disampaikan dalam jumpa pers Jumat (13/6/2025) siang pukul 11.00 WIB.

Kehadiran dua tim luar negeri menjadi yang pertama dalam sejarah Piala Presiden. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengalaman internasional klub-klub Indonesia.

“Agar klub kita terbiasa melawan tim luar negeri. Ini penting untuk perkembangan kualitas sepak bola nasional,” tambah Maruarar.

Dibandingkan edisi sebelumnya, jumlah peserta tahun ini adalah yang paling sedikit. Sebagai catatan:

• Edisi perdana 2015: 16 tim
• Edisi 2017, 2018, 2019: 20 tim
• Edisi 2022: 18 tim
• Edisi 2024: 8 tim
• Edisi 2025: hanya 6 tim

Arema FC masih menjadi klub tersukses sepanjang sejarah turnamen ini, dengan empat gelar juara (2017, 2019, 2022, dan 2024).