Sentimen
Undefined (0%)
11 Jun 2025 : 18.48
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Boyolali, Yogyakarta

Kasus: kekerasan seksual

Partai Terkait

Komunitas Women Support Women Boyolali Ciptakan Ruang Aman bagi Perempuan

11 Jun 2025 : 18.48 Views 17

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Komunitas Women Support Women Boyolali Ciptakan Ruang Aman bagi Perempuan

Esposin, BOYOLALI--Komunitas Women Support Women (WSW) Boyolali bersama Sedalu Art & Culture menggelar pertemuan perdana dengan menggelar talkshow bertajuk Seni Membangun Diri di Museum R Hamong Wardoyo, Rabu (11/6/2025).

Selama talkshow berlangsung, puluhan perempuan duduk melingkar di lantai I museum. Ada dua narasumber dalam kegiatan tersebut yaitu salah satu pendiri Women Support Women Yogyakarta, Sekartaji Ayuwangi, dan pendiri Komunitas Seni Sedalu Art, Novia Nugroho.

Novi yang juga panitia acara mengatakan pertemuan ini menjadi yang pertama bagi Komunitas WSW Boyolali. Ada puluhan perempuan dari berbagai kalangan ikut dalam kegiatan tersebut.

“Hari ini kami akan sharing dan caring bersama perempuan-perempuan Boyolali. Tujuannya yaitu saling mendukung satu sama lain dengan kapasitas masing-masing. Kami juga ingin perempuan Boyolali harus bisa mengenal diri sendiri sebelum menentukan jalan hidup,” kata dia kepada Espos di lokasi.

Ia berharap perempuan bisa memilih kapasitas sesuai keinginannya. Novi menilai perempuan memiliki berbagai peran seperti sebagai perempuan sendiri, sebagai ibu, sebagai istri, dan peran-peran lain sesuai lingkungan dan sosial.

Novi ingin perempuan bisa saling bersandar dan mendukung sesuai kapasitas yang dimiliki. Sehingga, perempuan di Boyolali memiliki rumah baru.

“Ketika perempuan belum mengenal diri sendiri nanti mereka enggak akan mengerti apa yang sebenarnya diinginkan. Jadi kami ingin mengajak perempuan berkesadaran,” kata dia.

Tujuan terdekat berdirinya WSW Boyolali, lanjut Novi, yaitu membentuk ruang aman untuk perempuan di Kota Susu. Ia ingin adanya WSW Boyolali bisa mengajak perempuan untuk saling menguatkan.

Selanjutnya, ia mengatakan saat ini Boyolali sudah menuju urban sehingga ada peningkatan gaya hidup dan dinamika psikologi perempuan.

“Tantangannya karena saking multitasking-nya perempuan, terkadang ada yang malah melemahkan perempuan lain. Padahal seharusnya kami harus saling support,” kata dia.

Ia ingin nantinya WSW Boyolali bisa berproses menuju seperti WSW Yogyakarta yang telah membuat berbagai program menarik untuk perempuan.

Programnya antara lain dapur umum, rumah aman bagi korban kekerasan seksual hingga bayi yang tidak diinginkan kehadirannya.

Sementara itu, Sekartaji atau yang akrab disapa Arta mengatakan konsep dasar ketika komunitas Women Support Women dibuat yaitu untuk menjadi ruang aman bagi perempuan untuk mendukung sesamanya dan berhenti saling menghakimi.

“Teman-teman belajar bonding satu dengan yang lain, belajar memahami esensi paling sederhana di ruang aman hanya belajar mendengar dan didengar tanpa menghakimi,” kata dia.

Mengakui Luka Diri

Arta menjelaskan tidak semua orang memiliki kebijaksanaan untuk mendengar dan tidak semua perempuan memiliki keberanian untuk didengar. Ia mengatakan mendengar dan didengar menjadi fondasi utama komunitas WSW.

“Women Support Women juga menjadi seni membangun diri, jadi melepas luka batinnya untuk lebih berdaya dan berkarya menemukan potensi dalam diri. Tentu hal ini membutuhkan dukungan dari teman-teman perempuan yang lain,” kata dia.

Perempuan, lanjut dia, bisa saling mengasah pengetahuan bersama, mengasihi tanpa syarat, dan mengasuh ketidaksempurnaan dalam diri. Kemudian, bisa mengasuh ketidaksempurnaan yang ada di luar diri seperti keluarga dan elemen masyarakat.

Ia mengatakan dalam talkshow perdana WSW Boyolali, peserta akan diajak untuk mengidentifikasi luka dalam diri mereka sendiri. Arta mengungkap mengakui luka di dalam diri tidaklah mudah. Dengan memberikan ruang aman bagi perempuan, lanjut dia, mereka bisa aman untuk bercerita soal luka yang mereka alami tanpa takut dihakimi.

“Ketika orang melepas lukanya, otomatis dia akan belajar memahami dirinya dan menerima dirinya. Kemudian, ia akan paham potensi dirinya agar lebih berdaya untuk percaya dengan diri sendiri dan punya peran di kehidupan,” kata dia.

Nantinya, perempuan diharapkan bisa melakukan suatu hal yang bisa menginspirasi keluarga dan orang terdekat. Arta meyakini semua perempuan memiliki manfaat dan bisa bermanfaat untuk sekitarnya.

Arta mengatakan Women Support Women di Indonesia kali pertama didirikan pada 2022 di Yogyakarta. Kemudian baru berkembang ke Jakarta dan kota-kota lain termasuk Boyolali.

“Kami benar-benar membuat ruang aman bagi perempuan untuk saling bergandengan tangan,” kata dia.

Sentimen: neutral (0%)