Operasi Antipremanisme Tak Pandang Bulu, Sasar Ormas yang Menyimpang dan Pelaku Tawuran Megapolitan 9 Mei 2025
Kompas.com
Jenis Media: Metropolitan
/data/photo/2025/05/09/681ded0f04764.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
Operasi Antipremanisme Tak Pandang Bulu, Sasar Ormas yang Menyimpang dan Pelaku Tawuran Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com – Kepolisian Daerah Metro Jaya bersama Kodam Jaya resmi menggelar Apel Operasi Berantas Premanisme Jaya 2025 menyusul maraknya aksi premanisme yang meresahkan masyarakat. Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menegaskan bahwa operasi ini menyasar siapa pun yang melakukan tindakan premanisme, tak terkecuali individu dalam organisasi kemasyarakatan (ormas). “Operasi ini adalah reaksi cepat dari pemerintah menanggapi keresahan publik. Premanisme tidak boleh ditoleransi, baik oleh perorangan maupun yang berlindung di balik atribut ormas,” ujar Karyoto usai apel di Lapangan Silang Monas Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (9/5/2025). Karyoto mengatakan, beberapa ormas justru menyimpang dari semangat awal pembentukannya, yakni swadaya dan partisipatif. “Banyak ormas yang sebenarnya dibentuk untuk swadaya, tapi malah dijadikan sarana mencari penghidupan lewat pungli, pemalakan, dan intimidasi. Ini menyalahi UU Ormas dan nilai-nilai Pancasila,”tegasnya. Karyoto juga meminta masyarakat untuk tidak ragu melapor apabila mengalami gangguan dari pihak-pihak yang melakukan pemerasan, ancaman, atau pungli. “Bagi masyarakat atau pelaku usaha yang mengalami intimidasi, pemerasan, atau pungli, segera lapor ke polisi terdekat. Kami siap tindak,” ucapnya. Di sisi lain, operasi ini juga menargetkan geng pelaku tawuran, penyalahgunaan obat keras, serta individu yang menggunakan kekerasan hingga membawa senjata tajam untuk mengancam orang lain. “Kami akan cari sampai ke akar, termasuk embrio tindakan premanisme, seperti geng pelaku tawuran yang bawa senjata tajam untuk melukai bahkan menghilangkan nyawa,” ujar Karyoto. Sementara itu, Pangdam Jaya, Mayjen TNI Rafael Granada Baay, menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh operasi ini. Ia telah memerintahkan seluruh jajaran Komando Daerah Militer (Kodim) dan Komando Resor Militer (Korem) untuk turun langsung bersama kepolisian menindak pelaku premanisme. “Kami TNI siap membersihkan preman-preman sampai ke akar, khususnya di daerah industri dan pertokoan yang mengganggu kelancaran ekonomi,” kata Rafael. Rafael juga menyinggung perlunya tindakan tegas terhadap individu yang menghina institusi negara, termasuk personel TNI. “Jika ada pihak yang menghina prajurit kami, itu ranah hukum. Kami tidak tinggal diam,” tegasnya. Terkait aksi pembakaran mobil polisi oleh oknum anggota ormas GRIB di Depok, Karyoto menegaskan pihaknya telah menangkap sejumlah pelaku dan akan menelusuri kemungkinan keterlibatan pimpinan ormas tersebut. “Ketua lokal sudah kami tangkap. Kalau ada bukti bahwa perintah datang dari pimpinan di atasnya, tentu akan kami proses. Hukum akan berjalan,” kata Karyoto. Copyright 2008 - 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: negatif (96.8%)