Bogor -

Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro mengungkap premanisme berkedok mata elang. Para pelaku premanisme tersebut mencari kendaraan yang menunggak cicilan.

Para pelaku mendapatkan informasi kendaraan yang menunggak melalui data yang bocor. Saat itulah, mereka memberhentikan kendaraan yang menjadi sasarannya.

"Adapun modus yang dilakukan para preman ini melakukan pemberhentian kepada kendaraan bermotor yang menang dicurigai ada keterkaitan dengan data-data yang bocor dari suatu kantor swasta," kata Rio, kepada wartawan saat konferensi pers, Jumat (9/5/2035).

Mereka berpura-pura sebagai mata elang dan memberhentikan korban. Kemudian para pelaku merampas sepeda motor korban usia memepetnya.

"Sehingga mereka bertindak seperti mata elang. Para tersangka langsung melakukan pemepetan dan merampas motor tersebut, lalu ditaruh di sebuah gudang di suatu tempat," jelasnya.

Polres Bogor dan Polresta Bogor Kota berkolaborasi memberantas premanisme berkedok mata elang. (Foto: dok. Istimewa)

Pihaknya bersama pemerintah daerah bersama-sama akan memberantas aksi tersebut. Sebab, hal tersebut menjadi program Asta Cita yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

Turut hadir dalam konferensi pers tersebut Kapolresta Bogor Kota Kombes Eko Prasetyo, Bupati Bogor Rudy Susmanto, dan Wakil Walikota Bogor Jaenal Mutaqin. Serta hadir Dandim 0621/Kabupaten Bogor Letkol Inf Henggar Tri Wahono.

Konferensi pers tersebut merupakan kolaborasi antara Polres Bogor bersama Polresta Bogor Kota dalam memberantas aksi premanisme di wilayah Bogor Raya.

"Kepada seluruh lapisan masyarakat agar jangan pernah ragu melaporkan segala bentuk gangguan kamtibmas berupa premanisme berkedok apapun untuk melapor kepada kami baik Polri, TNI, maupun aparatur sipil lainnya," pungkasnya.

(mea/bar)

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini