Sentimen
Negatif (99%)
8 Mei 2025 : 17.59
Informasi Tambahan

Agama: Katolik

Kab/Kota: Vatican

Tokoh Terkait
Paus Benediktus

Paus Benediktus

Paus Yohanes Paulus II

Paus Yohanes Paulus II

Asap Hitam Lagi-Lagi Keluar, Ingat Kembali Sejarah Pemilihan Paus Tahun 1268, Butuh Waktu 3 Tahun - Halaman all

8 Mei 2025 : 17.59 Views 17

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

Asap Hitam Lagi-Lagi Keluar, Ingat Kembali Sejarah Pemilihan Paus Tahun 1268, Butuh Waktu 3 Tahun - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM – Asap hitam kembali terlihat mengepul dari cerobong asap Kapel Sistina pada Kamis pagi (8/5/2025) waktu setempat, menandakan bahwa belum ada paus baru yang terpilih.

Asap tersebut muncul setelah dua putaran pemungutan suara yang dilakukan para Kardinal Katolik pada hari kedua konklaf.

Setiap kali Dewan Kardinal melakukan pemungutan suara namun belum mencapai keputusan, putaran tersebut ditutup dengan asap hitam dari cerobong Kapel Sistina.

Para kardinal masih memiliki kesempatan untuk melakukan dua putaran suara lagi pada Kamis, dan proses akan dilanjutkan keesokan harinya jika belum ada keputusan.

Untuk menjadi Paus, seorang kardinal harus memperoleh mayoritas dua pertiga, yakni 89 dari total 133 suara.

Munculnya asap hitam di awal proses pemilihan bukanlah hal yang aneh.

Mengutip CNN, Paus Benediktus XVI terpilih setelah empat kali pemungutan suara, Paus Fransiskus setelah lima kali, sedangkan Paus Yohanes Paulus II setelah delapan kali.

PEMILIHAN PAUS BARU - Tangkap layar YouTube Vatican News pada 8 Mei 2025, memperlihatkan asap hitam keluar dari Kapel Sistina pada Kamis pagi (8/5/2025). Kapel Sistina kembali mengeluarkan asap hitam, tanda belum terpilihnya paus baru. (Tangkap layar YouTube Vatican News) Berapa Lama Pemilihan Paus (Konklaf) Bisa Berlangsung?

Jawabannya bervariasi.

Konklaf paling lama dalam sejarah terjadi pada tahun 1268, menyusul wafatnya Paus Klemens IV, dan berlangsung hampir tiga tahun.

Mengutip ABC News, konklaf tersebut dimulai pada November 1268 dan baru selesai pada September 1271.

Lama waktu konklaf disebabkan oleh perseteruan politik di antara para kardinal, yang membuat mereka gagal mencapai kesepakatan untuk memilih paus baru.

Situasi ini menyebabkan Gereja Katolik mengalami masa tanpa paus (interregnum) selama waktu yang cukup lama.

Faktor-faktor lain yang turut memperpanjang konklaf termasuk persaingan internal serta perebutan pengaruh dan kekuasaan di antara para kardinal.

Konklaf akhirnya menghasilkan pemilihan Paus Gregorius X pada tahun 1271, mengakhiri kekosongan kepemimpinan gereja.

Proses Pemilihan Paus

Mengutip Insider, paus dipilih oleh Dewan Kardinal, sekelompok uskup yang merupakan pejabat paling senior dalam Gereja Katolik.

Mereka dipanggil ke Vatikan untuk mengikuti konklaf, proses tertutup pemilihan paus.

Saat ini terdapat 252 kardinal di seluruh dunia.

Dari jumlah tersebut, 138 kardinal memiliki hak suara dalam konklaf.

Aturan yang diberlakukan sejak 1975 menyatakan bahwa kardinal berusia di atas 80 tahun tidak diperkenankan memberikan suara.

Pemilihan diawali dengan misa khusus pada pagi hari, dilanjutkan dengan berkumpulnya para kardinal elektor (maksimal 120 orang) di Kapel Sistina—tempat yang telah digunakan untuk semua konklaf sejak tahun 1858.

Konklaf resmi dimulai ketika pemimpin liturgi kepausan mengucapkan kata-kata "extra omnes," bahasa Latin yang berarti "semua orang keluar."

Perintah tersebut mengusir semua pihak yang tidak berwenang, menyisakan hanya para kardinal pemilih yang kemudian diasingkan hingga terpilihnya paus baru.

Setelah hari pertama, proses pemungutan suara dilakukan sebanyak empat kali setiap harinya.

Para kardinal menuliskan pilihan mereka di selembar kertas bertuliskan "Eligo in summum pontificem" yang berarti "Saya memilihnya sebagai paus tertinggi."

Surat suara dimasukkan ke dalam guci, dihitung oleh tiga kardinal pengawas, dan kemudian dibakar.

Mayoritas dua pertiga dibutuhkan agar seorang kardinal dapat diangkat menjadi paus baru.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sentimen: negatif (99.9%)