Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Katolik, Kristen
Club Olahraga: Bologna
Kab/Kota: Beijing, Budapest, Kudus, Manila
Kasus: homoseksual
Tokoh Terkait
Pemilihan Paus Baru: Asap Hitam Muncul Tanda Berakhirnya Hari Pertama Konklaf - Halaman all
Tribunnews.com
Jenis Media: Internasional

TRIBUNNEWS.COM - Asap hitam muncul lewat cerobong asap di atas Kapel Sistina, Vatikan, Rabu (7/5/2025).
Asap hitam ini menjadi tanda berakhirnya Konklaf pemilihan Paus ke-267 pada hari pertama.
Artinya belum ada paus yang terpilih setelah pemungutan suara pertama konklaf.
Diketahui asap hitam muncul dari cerobong asap di atas Kapel Sistina pada pukul 21.00 pada Rabu malam.
Sekitar 45.000 orang berkumpul di Lapangan Santo Petrus untuk menunggu pengumuman, yang diperkirakan akan terjadi setelah pukul 7 malam.
Akhirnya, mereka harus menunggu hingga pukul 9 malam, mengutip Vatikan News.
Di antara mereka yang berada di alun-alun tersebut adalah Diakon Nicholas Nkoronko dari Tanzania.
"Peran kami di sini adalah berdoa dan bergabung dengan umat Kristen lainnya, umat Katolik lainnya, untuk berdoa agar Roh Kudus membimbing seluruh proses ini," ujarnya.
Diakon Nicholas Nkoronko menyebut dari manapun Paus baru itu berasal, darimana pun itu dari Afrika, Asia, Amerika, menurutnya yang dibutuhkan adalah seorang Paus yang suci.
"Kita membutuhkan seorang Paus yang akan membimbing Gereja dan akan menjadi gembala Gereja."
10 Kardinal Potensi Jadi Kandidat Terkuat Paus
1. Kardinal Peter Erdo, Uskup Agung Budapest, Hungaria
Kardinal Peter Erdo, seorang ahli hukum yang menurut laporan berusia 72 tahun.
Dirinya pemimpin Katolik dengan jabatan tertinggi di Hongaria.
2. Kardinal Fridolin Ambongo, Uskup Agung Kinshasa, Republik Demokratik Kongo
Kardinal Fridolin Ambongo, merupakan presiden Simposium Konferensi Episkopal Afrika dan Madagaskar, dilansir CBS News.
Jika terpilih, ia akan menjadi orang Afrika pertama yang dipilih untuk memimpin Gereja Katolik dalam lebih dari 1.500 tahun.
3. Kardinal Mario Grech, sekretaris jenderal Sinode Uskup
Kardinal Mario Grech, berusia 68 tahun, adalah seorang ahli hukum yang memiliki pengaruh besar terhadap cara sinode di gereja dijalankan.
Grech berasal dari Malta, yang merupakan salah satu negara terkecil di dunia.
4. Kardinal Pietro Parolin, sekretaris negara Vatikan
Kardinal Pietro Parolin (70), adalah orang kedua di Vatikan dan seorang diplomat karier yang secara konsisten bangkit mengatasi segala turbulensi yang menandai masa kepausan.
Ia dianggap sebagai seorang moderat yang, jika terpilih, dapat memperbaiki keretakan di dalam gereja. Ia juga dianggap sebagai seorang progresif dengan visi global.
5. Kardinal Pierbattista Pizzaballa, Patriark Latin Yerusalem
Kardinal Pierbattista Pizzaballa (60), adalah seorang kandidat pastoral yang telah berbicara di tengah perang Israel-Hamas dan mengunjungi Gaza selama konflik tersebut.
Ia adalah pendukung keadilan sosial dan memandang dirinya sebagai pelayan rakyat.
6. Kardinal Luis Tagle dari Filipina
Kardinal Luis Tagle (67), dikenal sebagai "Fransiskus Asia" karena semangat misionarisnya serta penekanannya pada kepedulian terhadap kaum miskin dan penerimaan terhadap kaum LGBTQ serta umat Katolik yang bercerai dan menikah lagi.
Ia adalah mantan uskup agung Manila, Filipina.
7. Kardinal Matteo Zuppi, Uskup Agung Bologna, Italia
Kardinal Matteo Zuppi (69) adalah presiden konferensi para uskup Italia.
Paus Fransiskus pernah memilih Zuppi sebagai utusannya ke Rusia dan Ukraina, serta ke Tepi Barat dan Beijing, untuk memajukan perdamaian.
8. Kardinal Anders Arborelius, Uskup Agung Stockholm
Kardinal Anders Arborelius (75) adalah kardinal pertama dari Skandinavia.
Ia juga seorang tradisionalis pada ajaran gereja tentang etika seksual dan gender, dan memiliki kepedulian yang kuat terhadap lingkungan.
9. Kardinal Gerald Cyprien Lacroix dari Quebec
Kardinal Gérald Cyprien Lacroix, Uskup Agung Metropolitan Quebec, Kanada (67) tahun.
Sebelumnya dalam kariernya, ia menghabiskan waktu bertahun-tahun sebagai misionaris dan profesor seminari di Kolombia.
10. Kardinal Peter Turkson dari Ghana
Kardinal Peter Turkson (76) dari Ghana akan menjadi paus Afrika kontemporer pertama di Gereja Katolik jika terpilih.
Dirinya menentang kriminalisasi hubungan homoseksual di Afrika, termasuk di negara asalnya.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)
Sentimen: positif (100%)