Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Moskow
Intelijen Latvia: Rusia Pantau Militer NATO di Laut Baltik, Naikkan Jumlah Pasukan Hingga 1,5 Juta - Halaman all
Tribunnews.com
Jenis Media: Internasional

Badan Intelijen Latvia: Rusia Pantau NATO di Laut Baltik, Naikkan Jumlah Pasukan Hingga 1,5 Juta Personel
TRIBUNNEWS.COM - Rusia sedang meningkatkan pengawasannya terhadap aktivitas militer NATO di Laut Baltik dan sedang menjalani reformasi militer besar-besaran, kata Dinas Intelijen dan Keamanan Pertahanan (MIDD) Latvia.
Lembaga itu dilaporkan bertugas melakukan asessment (penilaian) aktivitas militer Rusia di sekitar Latvia.
Perlu dicatat, neara-negara NATO tengah meningkatkan kewaspadaan terhadap manuver Rusia merujuk pada agresi militer pasukan Moskow ke Ukraina.
Perang Ukraina yang berlarut-larut dan telah memasuki tahun ketiga berpotensi melebar seiring makin banyaknya keterlibatan banyak negara baik langsung maupun tidak langsung, termasuk dari negara para anggota NATO.
Asessment ancaman dan laporan aktivitas tahun lalu yang diterbitkan dinas tersebut menyatakan kalau Rusia sedang melakukan demonstrasi kekuatan dan aksi-aksi provokatif.
Aksi provokasi itu, kata hasil asessment badan tersebut antara lain pelanggaran batas wilayah udara yang tidak sah, pendekatan agresif terhadap pesawat dan kapal negara anggota NATO.
"Aksi-aksi Rusia ini meningkatkan ancaman insiden militer yang tidak disengaja," kata badan tersebut dilansir media Latvia, lsm.
Laporan menyatakan, provokasi oleh Rusia ini kemungkinan ditujukan untuk mengintimidasi dan menguji musuh potensial.
"Pada saat yang sama, upaya untuk mendiskreditkan respons dan kemampuan pertahanan negara-negara di kawasan tersebut tidak dapat dikesampingkan," menurut MIDD.
PASUKAN RUSIA - Tangkap Layar Anadolu, Rabu (9/4/2025) yang menunjukkan konvoi lapis baja dan tank Pasukan Rusia di perbatasan. Esklasi konflik antara Rusia dan negara NATO berkembang ke arah konflik terbuka seiring berlarutnya Perang Ukraina. (Anadolu/Tangkap Layar) Moskow Tingkatkan Pasukan hingga 1,5 Juta Personel
MIDD juga menunjukkan kalau Rusia tengah menjalani reformasi militer besar-besaran, yang direncanakan untuk meningkatkan jumlah angkatan bersenjatanya dari satu menjadi satu setengah juta tentara.
Perubahan paling signifikan direncanakan dalam arah strategis distik sayap barat Rusia.
"Kemungkinan akan memakan waktu beberapa tahun, bahkan mungkin satu dekade, untuk mencapai tujuan penuh reformasi, tetapi diperkirakan jumlah angkatan bersenjata Rusia di perbatasan Latvia akan mulai meningkat seiring dengan menurunnya intensitas permusuhan di Ukraina," kata dinas tersebut.
Pada saat yang sama, dinas tersebut menekankan, Rusia tidak memiliki kemampuan militer untuk melakukan operasi darat lainnya di tingkat strategis dalam situasi saat ini.
Badan intelijen Latvia itu mengungkapkan, sebagai bagian dari reformasi Angkatan Bersenjata Rusia pada tahun 2024, Distrik Militer Barat yang berdekatan dengan perbatasan Latvia direorganisasi untuk membentuk Distrik Militer Leningrad dan Moskow.
"Ini adalah tanggapan resmi Rusia terhadap masuknya Finlandia dan Swedia ke NATO," jelas MIDD.
Distrik Militer Leningrad yang baru dibentuk bertanggung jawab atas poros strategis barat laut, meliputi Negara Baltik dan Skandinavia.
Sementara itu, Distrik Militer Moskow bertanggung jawab atas Eropa Tengah dan sebagian Ukraina dan kemungkinan akan bekerja sama erat dengan angkatan bersenjata Belarusia, kata laporan itu.
Ilustrasi pasukan Rusia (Anton Holoborodko) Militer Rusia Bentuk Korps-Korps Baru
MIDD juga mencatat, bersamaan dengan perang di Ukraina, Rusia setidaknya secara resmi telah mulai membentuk unit-unit baru dan mereformasi unit-unit yang ada sesuai dengan rencana yang dideklarasikannya untuk mereformasi angkatan bersenjatanya.
Misalnya, korps tentara baru telah dibentuk di Karelia, sementara dua brigade senapan bermotor dari Angkatan Darat Umum ke-6 yang paling dekat dengan Latvia sedang diubah menjadi divisi.
Brigade Infanteri Marinir Armada Baltik, yang ditempatkan di Eksklave Kaliningrad, akan direformasi sebagai sebuah divisi.
Laporan intelijen Latvia itu menjelaskan kalau pembentukan atau perluasan unit baru belum menyiratkan peningkatan kekuatan nyata di dekat perbatasan Latvia, karena sebagian besar sumber daya militer Rusia masih dialihkan ke Ukraina.
Tahun ini, Rusia dan Belarus berencana untuk mengadakan latihan strategis gabungan "Zapad-2025", yang akan berlangsung terutama di wilayah Belarus, tetapi skala dan wilayah yang dicakup akan sangat bergantung pada situasi perang Rusia melawan Ukraina, kata dinas tersebut.
"Laporan MIDD juga menjelaskan kalau dalam jangka menengah dan panjang, Rusia akan semakin sulit untuk kembali ke ekonomi masa damai - hal ini pada gilirannya menciptakan permintaan domestik untuk mempertahankan kebijakan luar negeri yang agresif dan terus mempersenjatai diri," tulis simpulan ulasan lsm yang menyiratkan seruan bagi Latvia untuk meningkatkan kewaspadaan militernya atas ancaman Moskow ini.
(oln/lsm/lv/*)
Sentimen: positif (99.6%)