Sentimen
Positif (88%)
6 Mei 2025 : 20.26
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bekasi, Rawalumbu

Tokoh Terkait
Tri Adhianto

Tri Adhianto

Besaran Uang yang Didapat Warga Bekasi seusai Verifikasi Retina, Aplikasi World ID Diblokir Komdigi - Halaman all

6 Mei 2025 : 20.26 Views 26

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Regional

Besaran Uang yang Didapat Warga Bekasi seusai Verifikasi Retina, Aplikasi World ID Diblokir Komdigi - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah warga Bekasi, Jawa Barat mendatangi kantor aplikasi World ID untuk melakukan perekaman data retina.

Mereka dijanjikan uang ratusan ribu setelah menginstal aplikasi dan mendaftar.

Diketahui, worldcoin merupakan produk uang kripto dari aplikasi World ID yang dapat digunakan untuk bertransaksi melalui dompet digital.

Setelah polemik scan retina yang dilakukan warga, kantor World ID di Bekasi ditutup Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

Sistem digital mereka juga tak dapat beroperasi lagi di Indonesia.

Dua perusahaan yang menaungi aplikasi World ID yakni PT Terang Bulan Abadi dan PT Sandina Abadi Nusantara akan diperiksa.

Awalnya, masyarakat diminta untuk mengunduh aplikasi World ID dan melakukan pendaftaran menggunakan email masing-masing.

Verifikasi di kantor menggunakan sistem scan retina dengan dalih sistem ingin memastikan yang mendaftar bukan robot.

Masyarakat yang telah melalui prosedur tersebut akan mendapatkan koin dalam waktu 24 jam.

Koin dapat dicairkan ke rekening hingga dibelanjakan menggunakan aplikasi dompet digital.

Nominal yang diberikan bervariasi mulai Rp200 ribu hingga Rp300 ribu.

Salah satu warga bernama Wahyudi (36) mengaku mendaftar aplikasi World ID untuk mendapatkan uang.

Ia mendatangi kantor aplikasi World ID untuk mendampingi teman yang akan mendaftar.

"Kalau saya kebetulan dapat uang Rp 330 ribu dari aplikasi itu, nanti setiap bulan dapat lagi katanya selama sembilan bulan, nah nanti saya nunggu bulan selanjutnya, sekarang anterin teman saya mau daftar," ucapnya, Senin (5/5/2025).

Wahyudi tak mengetahui kantor aplikasi World ID sudah tak beroperasi setelah ditutup Komdigi.

"Ya sempat nunggu 20 menit, barangkali buka," imbuhnya.

Setelah mendapat kabar adanya penutupan kantor, Wahyudi panik data pribadinya disalahgunakan.

"Mereka (pekerja World ID) bilang aman aja data, karena kan tidak pakai NIK," tandasnya.

Wali Kota Bekasi Dukung Komdigi

Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, mengatakan ada tiga kantor World ID di Bekasi yang sudah ditutup yakni di Bekasi Timur, Rawalumbu, dan Harapan Indah.

Ia mendukung langkah Komdigi lantaran ada pengumpulan data biometrik warga.

“Kami harus berhati-hati, karena belum ada jaminan keamanan data yang jelas, jangan sampai masyarakat dirugikan, harus ada mitigasi yang tepat," ungkapnya, dikutip dari TribunJakarta.com.

Menurut Tri Adhianto, masyarakat terdesak ekonomi sehingga memverifikasi retina mata tanpa mengetahui tujuannya.

“Warga tertarik karena dijanjikan uang, padahal mereka tidak tahu data matanya akan digunakan untuk apa. Ini sangat berisiko,” lanjutnya.

Tri Adhianto khawatir data para warga disalahgunakan sehingga dapat kehilangan uang di rekening hingga ancaman peretasan.

“Kami akan terus pantau dan koordinasi dengan pemerintah pusat agar warga terhindar dari uji coba teknologi yang belum jelas manfaat dan keamanannya,” imbuhnya.

Sebagian artikel telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Aplikasi World Diblokir Komdigi, Warga Mulai Khawatir Data Retina Disalahgunakan

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

Sentimen: positif (88.7%)