Sentimen
Negatif (100%)
6 Mei 2025 : 16.33
Informasi Tambahan

Hewan: Ayam, Babi

Institusi: MUI

Kab/Kota: Malang

5 Fakta Atlet Binaraga Malang Makan Ayam Tiren: Anggaran Telat Cair, Kadispora Kena Semprot Bupati - Halaman all

6 Mei 2025 : 16.33 Views 25

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Regional

5 Fakta Atlet Binaraga Malang Makan Ayam Tiren: Anggaran Telat Cair, Kadispora Kena Semprot Bupati - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Baru-baru ini masyarakat dihebohkan dengan video viral atlet binaraga di Malang, Jawa Timur (Jatim) mengonsumsi ayam mati kemarin (tiren).

Sang atlet mengaku terpaksa memakan bangkai ayam karena belum adanya dukungan dana dari pemerintah setempat untuk mencukupi gizi sebagai persiapan ajang Porprov Jatim 2025.

Kabar para atlet binaraga makan ayam tiren akibat tak ada suntikan dana dari Pemkab Malang ini pun langsung menjadi polemik di antara pihak-pihak terkait.

5 Fakta Atlet Makan Ayam Tiren

1. Penyebab

Para atlet binaraga di Kabupaten Malang berlatih dalam keterbatasan fasilitas pendukung termasuk pasokan makanan bergizi.

Sejak dipersiapkan mulai Agustus 2024 lalu hingga Mei 2025 ini, belum ada support dana dari Dispora Pemkab Malang.

Akibatnya, para atlet pun makan seadanya dengan support suplemen dan multivitamin ala kadarnya.

Bahkan, mereka sampai mengonsumsi ayam tiren demi mencukupi asupan gizi.

Sebagaimana diketahui, ayam tiren adalah ayam mati yang sebelum disembelih sehingga berbahaya untuk dikonsumsi karena berisiko terkontaminasi bakteri dan penyakit.

"Iya, Mas, memang begitu. Gimana lagi, wong selama ini belum ada bantuan anggaran. Kami cuma dijanji-janjikan saja oleh Dispora," kata Indra Khusnul, Pelatih Atlet Binaraga asal Kabupaten Malang kepada SuryaMalang.com, Minggu (4/5/2025).

Adapun dalam video yang beredar di media sosial pada Jumat (2/5/2025), tampak dua atlet binaraga mengonsumsi ayam tiren.

Ayam tersebut dibeli oleh atlet dari peternakan ayam.

Mereka membeli ayam yang telah mati sebanyak tiga karung seharga Rp 100 ribu.

Kemudian, para atlet harus memilah kembali ayam tiren yang belum busuk untuk dikonsumsi.

2. Anggaran Tak Cover Semua Kebutuhan

Menyusul viralnya video atlet binaraga makan ayam tiren, anggaran Pusat Pelatihan Kabupaten (Puslatkab) Malang disebut sudah dicairkan pada Senin (5/5/2025).

Namun Ketua Persatuan Binaraga dan Fitnes Indonesia (PBFI) Kabupaten Malang, Indra Khusnul, mengaku anggaran yang dicairkan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) untuk pembinaan latihan atlet binaraga tersebut hanya mengcover 10 persen dari kebutuhan.

"Sebenarnya dari pemkab Malang itu cuma membackup 10 persen dari pengeluaran kita, sisanya kita sendiri," ujar Indra seusai melakukan audiensi dengan Pemkab Malang, Senin, dilansir SuryaMalang.com.

Berdasarkan Porprov sebelumnya, total anggaran yang diterima setiap atlet kisaran Rp 600 ribu/bulan yang dicairkan setiap triwulan sekali.

Pada Porprov tahun ini anggaran yang diterima tak jauh beda.

Sedangkan, kebutuhan atlet binaraga tidak bisa disamakan dengan atlet lainnya.

Indra menjelaskan bahwa kebutuhan asupan gizi setiap atlet tergantung dari kelasnya.

"Minimal kelas 60 kilogram (kg) ke bawah, kebutuhannya minimal 1 kg daging ayam per hari untuk protein. Belum termasuk makanan karbohidrat, serat pangan, vitamin, hingga suplemen. Satu orang itu kurang lebih suplemennya lebih dari Rp 3 juta/bulan. Sedangkan atlet saya dari pelajar, mahasiswa, uang saku mereka berapa sih?," terangnya.

Kemudian untuk menutup kekurangan tersebut, Indra terpaksa merogoh kocek dari tempat latihan.

3. Diharamkan MUI

Mengenai polemik ini, KH Misno Fadlol Hija, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Malang menyatakan bahwa ayam tiren yang dikonsumsi itu hukumnya haram.

Disebutkannya bahwa hewan yang mati sebelum disembelih itu disebut bangkai.

Sedangkan dalam Alquran, sudah jelas bahwa makanan dari darah, bangkai, daging babi, dan lainnya hukumnya haram kecuali bangkai ikan dan belalang.

"Tidak perlu fatwa MUI karena  di Al Quran Surat Al Maidah ayat 3 dan Surat Al Baqarah ayat 173 itu jelas (haram)," ujar Misno kepada SuryaMalang.com, Selasa (6/5/2025).

"Binatang ketabrak mati, nggak disembelih, itu hukumnya haram. Apalagi yang supaya utuh, hanya dicoblos, itu juga nggak boleh. Karena nggak memotong saluran darah," lanjutnya.

4. Kinerja Dispora Disebut Memalukan

Imbas kejadian ini, Pihak Dispora dan KONI akan dipanggil oleh DPRD Kabupaten Malang pada pekan depan.

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Malang Zia'ul Haq turut mengelus dada begitu mendengar kabar atlet binaraga kekurangan dana sampai makan ayam tiren.

Menurut Zia'ul Haq, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora), Hidayat, tak paham akan kesiapan para atlet yang akan bertanding.

Pasalnya, untuk bertanding, semua atlet dari 36 cabor akan menyiapkan kemampuannya, mulai psikis sampai fisik atau staminanya paling tidak empat bulan sebelum hari pertandingan.

"Lah, kalau nggak ada support anggaran dari Dispora, gimana bisa latihan," kata Zia'ul Haq, dilansir SuryaMalang.com.

"Kinerja Dispora seperti itu memalukan, bikin nama Kabupaten Malang tercoreng karena dianggap menelantarkan para atlet yang sudah berkali-kali jadi juara," imbuhnya.

Bupati Malang, Sanusi yang terkejut atas kasus ini juga langsung menghubungi Hidayat pada Minggu (4/5/2025) petang.

Sanusi memerintahkan agar dana pembinaan atlet pada semua cabor, yang akan bertanding di Porprov yang berlangsung di Malang Raya pada Juni 2025 segera dicairkan.

"Ya, menyedihkan lah, masak sampai begitu. Saya kaget, dan nggak menyangka. Tadi, saya perintahkan Dispora agar segera mencairkan," tutur Sanusi, dilansir SuryaMalang.com.

5. Alasan Kadispora

Sementara itu, Hidayat mengaku bahwa keterlambatan pencairan anggaran itu karena ada anak buahnya yang mengundurkan diri.

"Lalu, diganti dengan kepala bidang yang baru namun akhirnya kena masalah dengan kejaksaan, sehingga membuat semuanya jadi begini," bebernya.

Sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Parah! Atlet Binaraga Kabupaten Malang Makan Bangkai Ayam, Minim Pendanaan Jelang Porprov Jatim 2025

(Tribunnews.com/Nina Yuniar) (SuryaMalang.com/Imam Taufiq/Luluul Isnainiyah/Frida Anjani)

Sentimen: negatif (100%)