Sentimen
Positif (100%)
6 Mei 2025 : 15.29
Tokoh Terkait
Yose Rizal Damuri

Yose Rizal Damuri

Kadin yakin deregulasi dan debirokratisasi pacu investasi dan ekspor

6 Mei 2025 : 15.29 Views 26

Elshinta.com Elshinta.com Jenis Media: Ekonomi

Kadin yakin deregulasi dan debirokratisasi pacu investasi dan ekspor

Sumber foto: Antara/elshinta.com. Kadin yakin deregulasi dan debirokratisasi pacu investasi dan ekspor Dalam Negeri    Editor: Sigit Kurniawan    Selasa, 06 Mei 2025 - 14:35 WIB

Elshinta.com - Wakil Ketua Umum (WKU) Bidang Perdagangan dan Perjanjian Internasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Pahala N. Mansury meyakini program deregulasi dan debirokratisasi dapat mendorong peningkatan investasi dan ekspor bersih.

Hal ini menyusul optimisme yang muncul meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,87 persen pada triwulan pertama 2025.

“Kita tentunya masih cukup tetap optimistis. Pemerintah telah mencanangkan program deregulasi dan debirokratisasi yang kami harap bisa mendorong peningkatan investasi dan ekspor bersih ke depan,” ujar Pahala, dikutip dari keterangan resmi Kadin Indonesia di Jakarta, Selasa.

Ia menambahkan keyakinan itu hadir karena capaian Indonesia masih relatif cukup baik jika dibandingkan dengan pertumbuhan negara lain.

“Kita masih tetap cukup optimis bahwa khususnya di tiga triwulan mendatang ini masih bisa lebih baik dibandingkan apa yang dicapai di triwulan pertama,” kata Pahala.

Di sisi lain, Pahala mengatakan bahwa Kadin Indonesia membahas pemanfaatan maksimal dari perjanjian perdagangan internasional, khususnya Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), guna memperkuat posisi Indonesia dalam jaringan nilai global.

Ia menyatakan Indonesia saat ini memiliki hampir 26 perjanjian perdagangan internasional, termasuk CEPA dengan berbagai negara.

Menurut Pahala, optimalisasi pemanfaatan perjanjian-perjanjian tersebut sangat penting untuk meningkatkan kinerja ekspor dan posisi Indonesia dalam rantai pasok produksi global.

“Kita harus memiliki mindset untuk menjadikan Indonesia bagian dari global supply chain atau rantai pasok produksi dunia” ujar Pahala.

Pahala melanjutkan negara-negara lain yang telah menjalin perjanjian CEPA umumnya langsung memosisikan diri sebagai bagian penting dari sistem produksi negara mitra.

“Yang mereka lakukan pertama-tama adalah bagaimana mereka betul-betul bisa menjadi bagian daripada rantai pasok produksi dari masing-masing negara tersebut,” kata Pahala.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri menekankan bahwa CEPA bukan hanya alat untuk meningkatkan ekspor, tetapi juga untuk mendorong investasi, jasa, pembangunan, dan daya saing ekonomi secara menyeluruh.

“CEPA harus digunakan secara intensif dan komprehensif agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi perekonomian Indonesia,” kata Yose Rizal.

Sumber : Antara

Sentimen: positif (100%)