Sentimen
Positif (50%)
6 Mei 2025 : 14.53
Tokoh Terkait
Itamar Ben-Gvir

Itamar Ben-Gvir

Demi Bisa Buat Warga Palestina Makin Kelaparan, Menteri Israel Serukan Bom Toko-toko di Gaza - Halaman all

6 Mei 2025 : 14.53 Views 20

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

Demi Bisa Buat Warga Palestina Makin Kelaparan, Menteri Israel Serukan Bom Toko-toko di Gaza - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Pernyataan mengejutkan datang dari Menteri Warisan Israel, Amichai Eliyahu.

Amichai Eliyahu pada Senin (5/5/2025) malam, setelah kabinet keamanan Israel menyetujui operasi intensif di Gaza, menyerukan agar Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengebom toko-toko makanan di Gaza.

Menteri ekstremis Israel itu mengatakan, usulannya diperuntukkan agar warga Palestina yang ada di Gaza semakin kelaparan.

"Tidak ada masalah dalam mengebom cadangan makanan Hamas," kata Amichai Eliyahu kepada Channel 7 Israel, dikutip dari Anadolu.

"Mereka harus dibiarkan kelaparan. Jika ada warga sipil yang takut akan keselamatan jiwa mereka, mereka harus mengikuti rencana emigrasi," lanjutnya.

Menurut Eliyahu, dengan mengebom cadangan makanan, maka warga Gaza akan mengalami kesulitan.

Sehingga, lanjut Eliyahu, situasi tersebut akan membuat Hamas semakin terdesak.

"Saat keadaan menjadi sulit bagi mereka, akan sulit pula bagi Hamas. Tidak ada masalah untuk mengebom cadangan bahan bakar dan makanan Hamas," imbuh Eliyahu.

Eliyahu melanjutkan dengan mengatakan bahwa memasukkan bantuan ke Gaza tidak ada hubungannya dengan "etika Yahudi".

Ia mengklaim bahwa mereka tidak boleh "memberi makan orang-orang yang memerangi kita".

"Jika kehidupan warga sipil menjadi sulit, maka Hamas pun akan mengalami kesulitan," ungkapnya.

Pada bulan November 2023, Eliyahu, yang memiliki retorika ekstremis terhadap Palestina, mengatakan bahwa menjatuhkan “bom nuklir” di Jalur Gaza adalah “sebuah pilihan”.

Sebelumnya, Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir menegaskan kembali desakannya untuk membuat warga Palestina di Gaza kelaparan sebagai bagian dari perang genosida yang sedang berlangsung.

Ben-Gvir mengatakan "satu-satunya bantuan yang boleh masuk ke Gaza adalah untuk tujuan migrasi sukarela".

Pernyataannya semakin menjelaskan dari agenda Israel mendeportasi warga Palestina yang ditujukan untuk mengosongkan daerah kantong itu dari penduduk asli dengan kedok perang genosida.

Netanyahu Ingin Kuasai Gaza Selamanya

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyetujui Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menguasai wilayah Gaza selamanya, Senin (5/5/2025).

Benjamin Netanyahu mengatakan, setelah kabinet keamanan memberikan suara, ia akan segera mengesahkan operasi intensif di Gaza.

Selain menduduki Gaza selamanya, Benjamin Netanyahu juga memerintahkan IDF untuk "membasmi Hamas".

"Ini adalah rekomendasi dari Kepala Staf IDF Letnan Jenderal Eyal Zamir — untuk bergerak, seperti yang dia katakan, menuju kekalahan Hamas," kata Netanyahu, dikutip dari The Times of Israel.

Netanyahu mengatakan, operasi intensif bernama Gideon Chariots ini juga memiliki tujuan untuk menyelamatkan sandera yang tersisa.

"Ia yakin ini juga akan membantu kami menyelamatkan para sandera di sepanjang jalan," ujar Netanyahu.

"Kami tidak akan membicarakan rinciannya karena kami sudah berbicara secara rinci tentang kedua hal ini: apa yang kami lakukan untuk para sandera, dan apa yang kami lakukan untuk mengalahkan (Hamas)," tambahnya.

"Satu hal yang jelas — kami tidak akan masuk dan keluar (dari Gaza) hanya untuk memanggil pasukan cadangan agar mereka datang dan merebut wilayah, kami akan menarik diri dari wilayah tersebut, dan melakukan penyerbuan terhadap apa yang tersisa. Itu bukan tujuannya. Apa tujuan kami? Sebaliknya," pungkasnya.

Selain untuk menguasai Gaza, juru bicara IDF, Brigjen Effie Defrin mengatakan tujuan operasi intensif ini adalah untuk membebaskan para sandera yang masih ditahan Hamas.

Serangan ini, ungkap Defrin, akan mencakup serangan berskala luas dan pergerakan mayoritas penduduk Jalur Gaza.

Defrin mengatakan IDF akan menerapkan “model Rafah”, di mana seluruh infrastruktur Hamas dihancurkan dan wilayah tersebut dinyatakan sebagai bagian zona penyangga Israel, di bagian lain Jalur Gaza.

Tak hanya itu, Defrin mengungkapkan operasi intensif ini juga untuk merelokasi warga Palestina yang masih berada di Gaza.

(*)

Sentimen: positif (50%)