Sentimen
Negatif (99%)
4 Mei 2025 : 08.51
Tokoh Terkait

Cerita Sandera Israel Hampir Tewas, Diselamatkan Al-Qassam ke Terowongan Hamas, Kutuk Netanyahu - Halaman all

4 Mei 2025 : 08.51 Views 31

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

Cerita Sandera Israel Hampir Tewas, Diselamatkan Al-Qassam ke Terowongan Hamas, Kutuk Netanyahu - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Palestina Hamas, merilis video baru yang menunjukkan seorang tahanan Israel yang mengatakan dia telah dibom dua kali sejak Israel melanggar perjanjian gencatan senjata hampir dua bulan lalu.

Sandera Israel, yang mengidentifikasi dirinya sebagai nomor 24, muncul dengan luka yang terlihat di wajah dan lengan kirinya.

Dalam rekaman itu, sandera nomor 24 menceritakan bagaimana dia selamat dari pemboman yang dilakukan Pasukan Zionis Israel.

Usai diserang, pejuang Al-Qassam berupaya memindahkannya ke terowongan untuk perlindungan.

Dia mengatakan dia dibom lagi saat berada di bawah tanah dan sekali lagi nyaris tidak lolos dengan hidupnya.

"Ini adalah jenis tekanan militer yang Netanyahu dan klaim pemerintahnya akan membawa kita pulang," kata tahanan itu.

Sandera Israel itu menggambarkan kondisinya saat ini sangat mengerikan, dilansir Palestine Chronicle, Minggu (4/5/2025).

Dia menyatakan dia tidak memiliki akses ke obat-obatan dan evakuasi ke rumah sakit bukanlah pilihan.

Seminggu sebelumnya, Brigade Al-Qassam telah merilis video lain yang menunjukkan pejuang berusaha menyelamatkan tawanan Israel selama pemboman yang sedang berlangsung.

Dalam video terbaru, tahanan menyebutkan seorang rekan tawanan bernama Bar, mendesak pejuang Qassam untuk menemukan dan membantunya.

Dia juga mempertanyakan bagaimana Israel dapat merayakan Hari Kemerdekaan, sementara 59 tawanan tetap berada di Gaza.

Dia meminta publik Israel untuk turun ke jalan dan menuntut tindakan pembebasan para tawanan yang masih ada di jalur Gaza.

"Tidak ada yang peduli di mana kita berada atau apa yang terjadi pada kita. Bukan pemerintah, bukan perdana menteri. Kami bahkan tidak ada di radar mereka," ujarnya mengkritik pemerintah Israel,

"Tolong bantu kami. Aku mohon padamu. Jangan tinggal diam. Jangan biarkan pemerintah menjebak Anda dalam situasi ini. Kebebasan kita tergantung pada Anda," lanjutnya.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Sentimen: negatif (99.1%)